SURABAYA, Tugujatim.id – Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dispendik Jatim) menyatakan bahwa pihaknya memiliki dua model metode pembelajaran sekolah untuk tahun 2021 ini. Mengingat badai pandemi COVID-19 masih mewabah, Dispendik Jatim pun ingin agar pembelajaran tatap muka pun bakal aman.
Ya, hal tersebut merupakan respon dari adanya Surat Edara Menteri Dalam Negeri (Mendagri terkait proteksi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Yang mana, daerah yang berada di zona merah, kuning, maupun hijau dipersilakan melakukan pembelajaran tatap muka meski masih masa pandemi.
Dua model pembelajaran yang bakal dan bisa diterapkan di Jawa Timur tersebut dibeberkan oleh Kepala Dispendik Jatim, Wahid Wahyudi.
Baca Juga: 6 Tips Perawatan Motor saat Musim Hujan
“Jadi di Jawa Timur ada 2 model pembelajaran. Pertama, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka; Kedua, Pembelajaran Jarak Jauh. Uji coba itu harus dapat rekomendasi dari bupati/wali kota setempat,” jelas Kepala Dispendik Jatim, Wahid Wahyudi, pada Tugu Jatim, Senin (04/01/2021).
Sedangkan, untuk siswa yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka terbatas harus mendapatkan persetujuan dari orang tua atau wali siswa masing-masing. Untuk yang tidak mendapatkan izin, masih bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh via daring.
“Di sekolah hanya masuk 3 jam, jika masuk jam 07.00 pagi, maka jam 10.00 sudah boleh pulang. Kantin sekolah ditutup. Siswa membawa bekal makanan dari rumah, kemudian tidak ada jam istirahat,” lanjut Kepala Dispendik Jatim, Wahid Wahyudi ketika ditemui di kantor Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Sebagai informasi, tidak semua sekolah melakukan pembelajaran tatap muka. Setiap kabupaten/kota hanya 10% SMA Luar Biasa, 20% SMA dan 35% SMK. Setiap pembelajaran tatap muka terbatas hanya berdurasi 3 jam per hari. (Rangga Aji/gg)