BATU, Tugujatim.id – Buntut adanya dugaan kasus pelecehan seksual dan juga eksploitasi ekonomi yang dilakukan oleh founder SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu terhadap belasan siswanya kini semakin panjang, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dindik Jatim) berjanji akan mengevaluasi terhadap kurikulum yang berada di sekolah tersebut.
Sekertaris Dindik Jatim, Ramliyanto menjelaskan, pihaknya sebenarnya telah melakukan evaluasi secara rutin terhadap kurikulum pembelajaran sekolah di Jawa Timur. Disebutkan, pihaknya belum pernah menemui pelanggaran aturan kurikulum yang sudah ditetapkan.
“Namun kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kurikulum yang ada di sini,” ujarnya usai meninjau SMA SPI Kota Batu secara langsung, Rabu (2/6/2021).
Disebutkan, dalam sekolah tersebut terdapat pengawas sekolah yang bertanggungjawab terhadap pengawasan proses pembelajaran dan pengawasan kinerja guru serta kepala sekolah. Selain itu, juga terdapat ibu asrama, bapak asrama, kepala sekolah, guru, dan mentor.
“Jika memang ada hal hal yang ternyata nanti menyimpang dari aturan tentu akan kita evaluasi dan perbaiki. Misalnya tentang proporsi kurikulum, proporsi ektrakurikuler dan lainnya akan kita evaluasi menyeluruh,” ujarnya.
Menurutnya, sekolah yang memiliki asrama tersebut sudah memiliki petugas di masing masing bidang yang telah menjalankan fungsinya masing masing.
“Kami pastikan betapa pun sekolah-sekolah di Batu banyak yang boarding school, kami tetap punya akses yang tidak terbatas untuk bisa mengakses data yang ada di sekolah itu. Jadi bukan karena boarding lalu tertutup, tidak,” paparnya.
“Dalam menjalankan kurikulumnya, di sini sejauh ini tidak ada masalah. Di sini kan sekolah double track yaitu sekolah SMA dengan kurikulum SMA reguler 2013 tetapi siswa juga diberi keterampilan teknis. Itu juga merupakan programnya Provinsi Jatim,” imbuhnya.