MALANG, Tugujatim.id – Kecelakaan kereta api (KA) di perlintasan tanpa palang pintu lagi-lagi terjadi di Kabupaten Malang. Kali ini terjadi di perlintasan kereta api di Dusun Krajan, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Kejadian itu sendiri melibatkan KA Penataran dari arah Surabaya-Blitar yang menabrak Mobil Toyota Yaris berwarna silver yang ditumpangi ibu berinisial VDA, 33, warga Desa Jatiguwi, dan anaknya, NVR, 12.

Salah seorang saksi mata, Tamin, 45, mengatakan jika saat itu mobil yang dikemudikan oleh VDA sedang melintas dari arah utara menuju selatan. Namun, mobil tersebut ragu-ragu saat hendak melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut.
“Saya lihat tadi mobil tersebut ragu-ragu saat mau melintas. Bahkan, mobil itu sebenarnya sempat berhenti sebelum melintas. Tapi, mobilnya langsung nekat melintas,” terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (29/03/2021) di tempat kejadian perkara (TKP).
Namun, ternyata kereta api yang melaju sudah dekat dengan perlintasan sehingga tabrakan tidak terhindarkan.
“Ibunya sempat terpelanting keluar (mobil dan rel kereta api), tapi anaknya masih di dalam mobil dan terseret 10 meteran,” ungkapnya.

Kejadian tersebut membuat sang ibu hingga saat ini masih kritis dan dibawa ke Rumah Sakit Ramdani Jatikerto. Sementara anaknya langsung tewas di lokasi dan saat ini sudah dievakuasi ke Puskesmas Sumberpucung.
Diketahui, tragedi yang berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB itu terjadi setelah sang ibu yang menjemput anaknya di salah satu SD di Jatiguwi.
“Kebetulan anaknya saat ini sudah kelas VI, jadi tadi dia mengikuti tryout di sekolah,” ujar salah satu guru bernama Dwi Puput. (rap/ln)