MALANG, Tugujatim.id – Polemik penolakan klub Liga 3 PS Hizbul Wathan UMY soal rencana Arema FC bermarkas di Stadion Sultan Agung Bantul hingga kini masih memanas. Untuk meredakannya, Komisaris Arema FC Tatang Dwi Arifianto meminta maaf pada Rabu (04/01/2023).
Komisaris Arema FC Tatang Dwi Arifianto mengatakan, pihaknya memahami kekecewaan yang diluapkan pihak-pihak terdampak Tragedi Kanjuruhan, termasuk Liga 3 yang hingga saat ini belum bisa bertanding lagi. Apalagi soal reaksi penolakan dari PS Hizbul Wathan UMY.
“Kami ikhlas menerima segala kekecewaan dari banyak pihak karena dampak dari musibah Kanjuruhan. Kami memohon maaf, tapi semua tidak ada niatan apalagi kesengajaan,” ucapnya pada Rabu (04/01/2023).
Dia mengatakan, Arema FC memang masih dalam masa hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pasca Tragedi Kanjuruhan. Sanksi itu mengharuskan Arema FC mencari stadion lain selain markas di Malang dengan jarak minimal 250 kilometer.
“Kami patuh menjalankan konsekuensi sanksi yang diberikan federasi. Kami juga menghormati proses hukum yang berjalan. Kami memohon maaf tidak memiliki kewenangan terkait penentuan bergulir atau tidaknya strata kompetisi. Kami kini terus introspeksi dan berbenah agar lebih baik,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, pihaknya optimistis kondisi sepak bola Indonesia akan kembali normal. Terlebih menurutnya, pihak-pihak terkait sedang berupaya membenahi regulasi kompetisi sepak bola Indonesia.
“Kami optimistis pemerintah dan federasi serta stakeholder yang lain terus berbenah dan berusaha keras mengembalikan situasi dan kondisi sepak bola Indonesia kembali normal dan berprestasi,” ujarnya.