Dongeng Princess Aurora, Kisah Tidur Panjang Sang Putri Cantik

Tugujatim.id – Pernahkah Anda mendengar kisah tentang seorang putri yang tertidur selama seratus tahun? Dongeng Princess Aurora adalah salah satu cerita klasik yang dikenal di seluruh dunia. Kisah ini menceritakan tentang seorang putri cantik yang dikutuk oleh penyihir jahat dan tertidur selama seratus tahun sebelum akhirnya dibangunkan oleh ciuman cinta sejati. Legenda ini telah diceritakan ulang dalam berbagai bentuk, termasuk film animasi Disney yang berjudul Sleeping Beauty.

Asal-usul Dongeng Princess Aurora

Cerita Princess Aurora berasal dari dongeng klasik Eropa yang pertama kali ditulis oleh Charles Perrault dalam bukunya Histoires ou contes du temps passé pada abad ke-17. Kemudian, cerita ini diadaptasi oleh Grimm Bersaudara dengan beberapa perubahan dalam versi mereka yang berjudul Dornröschen atau Putri Tidur.

Dongeng ini menceritakan tentang seorang raja dan ratu yang sangat mendambakan seorang anak. Akhirnya, mereka dikaruniai seorang putri yang diberi nama Aurora. Untuk merayakan kelahiran sang putri, mereka mengadakan pesta besar dan mengundang para peri untuk memberikan berkah kepada Aurora. Namun, seorang penyihir jahat bernama Maleficent, yang tidak diundang, datang dengan penuh kemarahan dan mengutuk Aurora. Ia meramalkan bahwa pada usia 16 tahun, sang putri akan tertusuk jarum dan jatuh ke dalam tidur panjang yang hanya bisa dipatahkan oleh ciuman cinta sejati.

Baca Juga : Si Kabayan dan Kerbau, Cerita sunda pendek yang penuh hikmah !

Kutukan yang Menjadi Kenyataan

Saat Aurora tumbuh dewasa, orang tuanya berusaha melindunginya dari bahaya. Namun, takdir tetap terjadi. Pada ulang tahunnya yang ke-16, Aurora tanpa sengaja menyentuh jarum pintal dan langsung tertidur. Seluruh kerajaan pun ikut tertidur karena mantra yang diberikan oleh salah satu peri baik, agar semua tetap aman hingga Aurora terbangun.

Seiring berjalannya waktu, seorang pangeran tampan bernama Philip datang ke kerajaan yang tertidur. Dengan keberaniannya, ia melawan Maleficent yang berubah menjadi naga raksasa. Setelah pertempuran sengit, Philip berhasil mengalahkan Maleficent dan masuk ke istana untuk menemukan Aurora. Dengan ciuman cinta sejatinya, Aurora pun terbangun, begitu pula seluruh kerajaan. Akhirnya, Aurora dan Philip menikah dan hidup bahagia selamanya.

Baca Juga : Legenda Nyi Roro Kidul, Ratu Pantai Selatan yang Penuh Misteri

Makna dan Pesan Moral dalam Dongeng

Kisah Princess Aurora memiliki beberapa pesan moral yang berharga, seperti:

1. Kebaikan akan selalu mengalahkan kejahatan. Meskipun Aurora mengalami kesulitan karena kutukan, kebaikan para peri dan cinta sejati akhirnya membawa kebahagiaan.
2. Kesabaran dan harapan selalu membuahkan hasil. Meskipun harus menunggu lama, kebahagiaan tetap datang kepada Aurora dan kerajaannya.
3. Cinta sejati memiliki kekuatan besar. Dalam banyak dongeng klasik, cinta sejati selalu digambarkan sebagai sesuatu yang dapat mengalahkan segala rintangan.

Adaptasi Modern Dongeng Princess Aurora

Kisah Princess Aurora telah banyak diadaptasi dalam berbagai bentuk, mulai dari buku cerita hingga film animasi. Salah satu adaptasi paling populer adalah film Sleeping Beauty (1959) yang diproduksi oleh Disney. Film ini menghadirkan visual indah dengan musik klasik yang menawan. Selain itu, karakter Maleficent juga menjadi ikon tersendiri dalam dunia dongeng.

Dalam era modern, Disney juga mengadaptasi ulang kisah ini dalam film Maleficent (2014) yang menampilkan sudut pandang penyihir jahat sebagai tokoh utama. Film ini menunjukkan bahwa Maleficent bukanlah sekadar tokoh antagonis, tetapi memiliki latar belakang yang lebih kompleks.

Dongeng Princess Aurora adalah salah satu kisah klasik yang terus dikenang oleh banyak generasi. Dengan cerita yang penuh petualangan, sihir, dan cinta sejati, dongeng ini mengajarkan tentang kebaikan, harapan, dan keberanian. Adaptasi yang terus berkembang membuktikan bahwa kisah ini tetap relevan dan menarik bagi anak-anak maupun orang dewasa di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

Writer: Ilmi Habibi Rahmatullah