MALANG, Tugujatim.id – Mahasiswa Jurusan Peternakan dari Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mendapat ilmu baru dari Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Malaysia. Ilmu tersebut ditularkan oleh dosen UniSZA Malaysia Associate Prof Dr Connie Fay Komilus serta Dr Asmad Kari yang memaparkan tentang dunia peternakan.
Dekan Fakultas Peternakan Unikama Dr Ir Aju Tjatur Nugroho K MP IPM mengatakan, kegiatan kali ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama kampus Unikama Malang dengan kampus UniSZA Malaysia yang telah berlangsung sejak 2016 silam.
“Kegiatan ini latar belakangnya adalah berdasarkan hasil kerja sama dari Unikama dengan UniSZA Malaysia, ini awalnya dulu pada 2016 kami melakukan kunjungan ke Malaysia, kemudian ada tindak lanjut,” ungkap Aju Tjatur kepada tugujatim.id, Selasa (09/01/2024).
Baca Juga: 6 Daftar Laptop HP Core i5: Lengkap Harga serta Spesifikasi Paling Update 2024
Aju Tjatur mengatakan, kerja sama dengan kampus asal Malaysia ini dimulai dari riset penelitian yang dilakukan oleh dosen jurusan Peternakan Dr Ir Enike Dwi Kusumawati bersama dengan dosen UniSZA Malaysia.
“Mulai dari kerja sama riset penelitian, terutama dari fakultas peternakan melalui join riset yang dilakukan oleh Eni sama dosen UniSZA Malaysia, lalu tindak lanjutnya ada kunjungan ke industri di wilayah Malang Raya,” bebernya.
Kuliah tamu kali ini dihadiri setidaknya 28 mahasiswa Jurusan Peternakan Unikama Malang serta 6 dosen Fakultas Peternakan. Pemaparan dalam kuliah tamu tersebut diberikan oleh Associate Prof Dr Connie Fay Komilus.
Topik yang diberikan sendiri sangat berkaitan dengan dunia perkembangan ternak yakni tentang reproduksi ternak hingga pakan nutrisi ternak. Selain itu, juga ada berkaitan dengan sosial ekonomi serta produk produksi hingga teknologi hasil pangan.
![International Engagement, Dosen UniSZA Malaysia Sharing Ilmu pada Mahasiswa Peternakan Unikama 2 UniSZA Malaysia dan Unikama.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/01/fa6d7926-ce89-471b-8741-7cd793411bb0-1.jpeg)
Aju Tjatur mengatakan jika dosen tamu dari UniSZA tidak hanya memberikan kuliah tamu saja kepada para mahasiswa, tapi juga melakukan kunjungan industri seputar peternakan yang ada di wilayah Malang Raya.
“Mulai ke Tiara Kurnia industri pengolahan limbah menjadi pupuk organik. Lalu kunjungan industri ke Milkindo, kemudian ke industri KTHR di Wagir yakni Kelompok Tani Hutan Rakyat di situ bergerak di bidang komoditi kambing,” ungkap Aju Tjatur.
Ke depannya, pihaknya akan terus konsisten untuk melanjutkan arah pengembangan kerja sama dengan kampus UniSZA. Dengan begitu, ilmu pengetahuan antar kampus melalui pemaparan para dosen bisa bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa, tapi juga bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Jadi ke depannya, kami akan ada kerja sama yang berkesinambungan kemudian dari mulai pihak industri dan dari kampus sendiri. Lalu setelah itu terkait dengan riset, kami akan ada join terkait dengan publikasi hasil riset,” ujarnya.
Baca Juga: 6 Laptop Asus Core i3 Terlaris Januari 2024: Kualitas Gambar Bagus dan Multitasking
Sementara itu, salah seorang mahasiswa jurusan peternakan Unikama yang turut hadir dalam kuliah tamu, Muhammad Fathur Rochman dan Doddy Dwi Faturahman mengapresiasi kedatangan dosen dari UniSZA. Hal itu disebabkan banyak ilmu dan wawasan yang didapatkan dari para dosen.
“Wawasan kami nambah, kan tadi ada bedah penelitian beliau mengenai pakan unggas. Jadi, unggas ini kan kayak komersial gitu, jadi mahal. Nah, sekarang mau diarahkan ke organik jadi makanan yang kami makan nanti juga akan sehat,” ungkap Mohammad Fatur Rahman.
Senada dengan kawan satu jurusannya itu, Doddy Dwi Faturahman juga mengatakan jika hasil riset yang diceritakan oleh dosen UniSZA bisa bermanfaat baginya dan kemungkinan besar nantinya bisa diimplementasikan untuk peternakan di wilayah Malang Raya.
“Saya juga dapat ilmu baru, tadi dijelaskan tentang pakan organik. Jadi, kami nantinya akan bisa menghemat jika bisa produksi pakan organik sendiri. Soal pakan itu nanti bisa diimplementasikan di wilayah Malang juga,” ujarnya. (adv)
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati