MOJOKERTO, Tugujatim.id – Semua sivitas akademika di lingkungan kampus perguruan tinggi dituntut untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi komunikasi. Ini merupakan hal mendasar dalam upaya mewujudkan kualitas koordinasi antarunit kerja guna memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu.
Hal itu ditegaskan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana pada Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Menuju Pribadi yang Kredibel (Unggul, Berinovasi, dan Berintegritas) pada Rabu 11 Januari 2023 di Auditorium Graha Nuswantara lantai 1 Universitas Islam Majapahit (Unim) Jalan Raya Jabon Km 0,7 Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan kali ini diarahkan kepada para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Unim Mojokerto.
Pembicara laris tersebut bicara sekitar empat jam termasuk tanya-jawab. Para peserta antusias sekali. Sebagian besar di antara mereka tidak beranjak dari tempat duduknya mulai awal acara hingga selesai. Bahkan setelah acara ditutup banyak peserta yang mendatangi Dr Aqua untuk mengajaknya diskusi. Membahas topik yang baru disampaikannya.
Aktivitas Sharing Komunikasi dan Motivasi Dr Aqua kembali mendapat dukungan penuh Kelompok TuguMedia Group yang terdiri dari beberapa portal media daring (online) yang sudah berbadan hukum pers dan terverifikasi Dewan Pers, yakni TuguMalang, TuguJatim, dan TuguBandung. Jaringan kelompok media ini terus mengikuti dan memberitakan kiprah positif dan produktif Motivator Kawakan Dr Aqua yang memiliki hobi silaturahim.
“Untuk itu mari terus belajar komunikasi. Komunikasi adalah aspek terpenting dalam penanganan bidang apapun termasuk di pendidikan, tapi seringkali pula setiap masalah bersumber dari minimnya kemampuan dalam berkomunikasi,” ucap Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini.
Dr Aqua menyebut jika komunikasi efektif begitu penting dalam dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Pasalnya, selain mempunyai tugas sebagai tenaga pendidik, para dosen juga harus mampu membimbing sebagai teman serta fasilitator bagi mahasiswanya. Setiap tenaga pendidik dan kependidikan satu sama lain juga harus menciptakan suasana komunikasi yang nyaman.
“Salah satu kunci menjadikan proses pembelajaran menarik dan menyenangkan adalah mahasiswa yang mampu berkomunikasi secara efektif pada dosennya. Karena komunikasi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran. Demikian juga antara dosen dengan tendik dan sebaliknya,” ujar Dr Aqua.
Untuk itu, pria yang tak pernah henti keliling negeri untuk menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi ini, memberikan lima kunci sukses melakukan komuniksi yang baik yakni melalui penerapan REACH Plus AC.
Menurut Dr Aqua selama ini telah terbukti REACH Plus A+C sukses mengatasi berbagai persoalan komunikasi. Jadi semua anggota kalangan perguruan tinggal menjalankannya saja secara konsisten.
Aspek pertama adalah sikap menghargai orang lain tanpa kecuali yang diwakili dengan kata “Respect”. Penulis buku “super best seller” trilogi The Power of Silaturahim ini menegaskan di mana pun kita berada, jangan pernah menganggap remeh siapa pun. Hormati dan hargai semua orang yang berkomunikasi dengan kita.
“Jangan karena punya jabatan, merasa lebih hebat dari yang lain. Sehingga tidak menghargai orang lain,” kata pria yang selalu bicara apa adanya ini.
Amanah sebagai tenaga pendidik dan kependidikan ujar Dr Aqua, sebaiknya dimanfaat sebaik-baiknya dengan menghargai semua orang. Sehingga semuanya merasa nyaman saat bekomunikasi.
Selain itu, tambah Dr Aqua, mereka yang diajak berkomunikasi tidak ragu-ragu menyampaikan berbagai informasi. Sedikit banyak info yang disampaikan mereka bermanfaat.
Kedua adalah sikap “empathy” (empati). Semua kalangan perguruan tinggi harus bisa merasakan yang dirasakan orang lain. Ini juga penting buat para dosen kepada seluruh mahasiswanya.
“Upayakan bisa merasakan yang dialami orang lain. Dengan begitu semuanya merasa nyaman. Apalagi kalau kemudian dapat membantu mengatasi kesulitan mereka,” tutur Dr Aqua.
Ketiga, tambah motivator ulung ini adalah Audible atau dapat dimengerti yaitu semua yang disampaikan dengan mudah dipahami seluruh orang meski latar belakang termasuk pendidikannya berbeda-beda.
Untuk melengkapi itu, lanjut pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara ini, maka perlu yang keempat yakni Clarity atau penyampaiannya menggunakan kalimat terbuka dan sederhana. Terakhir adalah Humble atau rendah hati, tidak ada yang perlu disombongkan. REACH akan sangat berarti jika dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya.
“Dari pengalaman saya yang paling mendasar dari hal itu adalah sikap rendah hati, mau belajar, dan saling menghargai. Contohnya ketika saya belajar di Ilmu Komunikasi, dengan tegas saya katakan ada beberapa dosen saya yang pendidikannya S3 tapi tidak komunikatif. Maka amanah kita ini sebagai dosen dioptimalkan,” beber Dr Aqua.
Sebab, sejatinya dosen punya aset yang luar biasa yaitu mahasiswa. Artinya, jika ada dosen yang bisa memelihara cara berkomunikasi efektif dengan mahasiswa itu menjadi kekayaan yang luar biasa. Kekayaan dalam hal jejaring dan pembentukan karakter.
Lebih jauh, menjadi seorang dosen, ucap Dr Aqua, diharapkan bukan sekadar paham ilmu, melainkan juga cara penyampaian dan praktiknya. “Pernah terjadi ketika saya mengisi materi di suatu daerah ada seorang dosen yang tunjuk tangan bertanya kepada saya. Ia adalah dosen kewirausahaan selama puluhan tahun dan menghasilkan ribuan mahasiswa menjadi sarjana tapi mengeluh karena sampai saat ini belum ada satupun mahasiswanya yang sukses menjadi wirausaha,” kata Dr Aqua mengisahkan.
Dr Aqua langsung menjawab, “Bapak punya usaha apa dan dia bilang tidak ada. Saya sampaikan masalahnya pada diri bapak. Artinya bukan hanya teori tapi juga praktiknya. Bagaimana dosen itu mengetahui proses, memberikan petunjuk yang sesuai dan membuatkan akses mahasiswa yang sesuai untuk jenjang kariernya,” jelas Dr Aqua.
Komunikasi Efektif
Pria yang sudah banyak memberangkatkan orang ke Tanah Suci dalam Program Umrah The Power of Silaturahim (POS) tersebut kemudian menambahkan lima aspek komunikasi efektif yang berpengaruh pada proses belajar-mengajar. Pertama yaitu kejelasan, di mana dosen menyampaikan informasi yang dikemas dengan menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah diterima dan dipahami.
Berikutnya, ketepatan, terutama menyangkut penggunaan bahasa yang baik dan benar sehingga informasi yang disampaikan juga benar. Ketiga yakni konteks atau situasi sehingga informasi yang diterima harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan di mana komunikasi terjadi.
Keempat yakni alur, atau bahasa dan informasi yang akan disajikan disusun dengan alur atau sistematika yang jelas sehingga mahasiswa sebagai pihak yang menerjma informasi cepat tanggap. Sedangkan yang kelima yaitu budaya, di mana hal ini sebagai aspek yang berkaitan dengan tata krama dan etika.
“Penting juga dalam konteks komunikasi sekecil apapun kita apresiasi mahasiswa di depan banyak orang termasuk para dosen. Seumur hidup dia akan ingat. Tapi kita juga harus bisa menahan diri jika ada mahasiswa bermasalah jangan cepat dihakimi. Kita berikan treatment khusus, jangan mempermalukan dia di depan teman-temannya sekelas,” pesan Dr Aqua.
Selalu Bersyukur dan Tingkatkan Kinerja
Di awal menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi pria yang telah memotivasi lebih dari satu juta orang baik di Indonesia maupun di mancanegara itu menguraikan banyak hal yang perlu disyukuri seluruh pegawai Unim termasuk para dosen. Hal itu sengaja disampaikannya agar mereka selalu bersyukur dan terus meningkatkan kinerjanya.
Pertama, kesehatannya prima. Sehingga masih bisa beraktivitas terutama bekerja di Unim. Saat yang sama banyak orang bahkan mungkin di antaranya ada keluarga mereka yang sakit hingga dirawat di rumah sakit.
Terkait itu, selain selalu mensyukuri kesehatan dirinya, agar berusaha secara optimal tetap sehat. Sehingga dapat terus beraktivitas terutama bekerja di Unim.
“Kunci agar tetap sehat di hati dan pikiran. Untuk itu buanglah semua “sampah” yang ada di hati dan pikiran. Jangan pernah menyimpannya meski hanya sedetik,” ujar Dr Aqua mengingatkan.
Kedua, tidak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) selama pandemi Covid-19. Saat pandemi banyak orang di-PHK. Jumlahnya puluhan juta orang.
“Di antara yang mengalami PHK itu mungkin ada keluarga, saudara, tetangga, dan teman-teman kita. Mereka ada yang terpuruk dan frustasi dengan kondisi tersebut. Namun tidak satu orang pun pegawai Unim yang mengalaminya,” ucap Dr Aqua.
Bapak dua anak itu menambahkan, kondisi tersebut membuat semua pegawai Unim bersama keluarganya harus banyak bersyukur. Tidak mengalami PHK seperti yang dialami banyak orang.
Ketiga, tidak ada pemotongan gaji. Selama pandemi Covid-19 sama sekali gajinya tidak dipotong meski terjadi pengurangan pemasukan. Itu karena sebagian mahasiswa kesulitan keuangan.
“Saya mendapat informasi tidak ada pemotongan gaji. Bahkan pada Januari 2023 ini pembayarannya lebih awal dari biasanya yang rata-rata tanggal 5 setiap bulannya,” tutur Dr Aqua yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir.
Sementara di institusi lain termasuk di berbagai perguruan tinggi ada gaji karyawannya yang dipotong karena pemasukannya berkurang akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Keempat, bekerja di perguruan tinggi terbesar di Mojokerto. Unim adalah universitas yang paling besar di Mojokerto. Banyak orang yang kuliah di sini.
Menurut Dr Aqua, karena Unim perguruan tinggi terbesar di Mojokerto banyak orang yang ingin bekerja di sini. Namun tidak banyak yang mendapat kesempatan. Sehingga semua orang yang telah menjadi pegawai Unim agar jangan menyia-nyiakan kesempatan ini.
“Jika sekarang ada yang memutuskan berhenti dari Unim, apapun alasannya, banyak sekali yang ingin menggantikannya. Bahkan ada yang bersedia jika disuruh membayar,” papar Dr Aqua.
Kelima, bekerja di institusi yang kredibel di dunia. Perguruan tinggi adalah lembaga terpercaya di dunia termasuk di ratusan negara. Jadi tidak hanya di Indonesia.
Umumnya, lanjut Dr Aqua, mereka yang bekerja di perguruan tinggi dianggap kredibel. Mereka dipercaya dan dihormati termasuk oleh masyarakat internasional.
“Jadi bekerja di Unim harkat dan martabatnya naik. Dihargai masyarakat internasional. Bahkan bertugas di universitas identik dengan kecerdasan karena salah satu tugasnya mencerdaskan mahasiswa,” jelas Dr Aqua.
Keenam, bekerja di Mojokerto. Tempat yang sangat menyenangkan karena aksesnya mudah dan tersedia berbagai fasilitas penunjang.
“Saya sudah jalan ke semua provinsi di Indonesia. Bahkan berkali-kali mendatangi berbagai provinsi termasuk Papua dan Papua Barat. Saya bisa mengatakan tinggal dan bekerja di Mojokerto enak sekali karena tersedia berbagai fasilitas,” ungkap Dr Aqua.
Kondisinya, tambah pria ramah ini, berbeda dengan banyak daerah di Indonesia terutama di wilayah timur yang fasilitasnya minim. Perlu ekstra perjuangan untuk memperoleh sesuatu.
Selalu Bersyukur dan Ikhlas
Dr Aqua yang memiliki jejaring pertemanan sangat luas tersebut mengajak hadirin untuk bertafakur dan berintrospeksi. “Tanyakan pada diri kita masing-masing sudah berapa lama kita hidup di buminya Tuhan ini, dan berapa besar kita harus membayar oksigen yang sudah kita hirup? orang yang paling kaya sekalipun tidak akan sanggup membiayai nafas hidupnya. ini baru dihitung dari biaya nafas, belum biaya yang lainnya,” ujar pria yang hobi membantu banyak orang ini menguraikan.
Dr Aqua kemudian mengkalkulasi bahwa harga oksigen kira-kira Rp 25.000/liter. Kemudian, harga nitrogen, kurang lebih Rp 9.950/liter. Berarti, dalam sehari kita menghirup 2.880 liter oksigen dan 11.376 liter nitrogen. Jika dirupiahkan menjadi (oksigen 2.880 liter x Rp 25.000 = Rp 72.000.000) ditambah (nitrogen 11.376 liter x Rp 9.950 = Rp 113.191.200).
Artinya, dalam setahun kita membutuhkan 365 hari x Rp 185.191.200 = Rp 67.594.788.000 (Rp 67,5 milyar/tahun). Dalam sebulan kita membutuhkan 30 x Rp 185.191.200 = Rp 5.555.736.000 (Rp 5,5 milyar/bulan).
“Dalam sehari kita membutuhkan biaya hidup Rp 185.191.200 (Rp 185 juta/hari). Jadi, kalau kita mau berpikir lurus saja maka nikmat mana lagi yang kau dustakan. Tak ada alasan untuk tidak bersyukur kepada Tuhan,” ungkap Dr Aqua menegaskan.
Penulis banyak buku super best seller itu juga mengatakan kunci hidup bahagia adalah selalu mensyukuri semua yang telah diperoleh dan ikhlas melaksanakan seluruh aktivitas.
Dalam acara yang berlangsung sekitar 4 jam itu, Dr Aqua banyak memberikan pesan moral kepada segenap civitas academika. Dia berpesan bahwa saat bekerja harus diniatkan dengan ikhlas dan sepenuhnya ibadah, karena Tuhan bukan yang lain.
“Selalulah bekerja dengan ikhlas. Niatkan sepenuhnya ibadah kepada Allah, bukan yang lain”, kata bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu.
Laksanakan 3B
Tak hanya itu, pria yang hobi membaca ini juga berpesan agar tidak melupakan konsep 3B dalam hidup yaitu berdoa, bekerja, dan bersyukur. Ketiga hal itu agar konsisten dilaksanakan.
Apapun agamanya, ujar Dr Aqua, begitu bangun tidur langsung berdoa. Namun tidak langsung meminta ini dan itu ke Tuhan.
“Namun mengawalinya dengan menyampaikan rasa syukur dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena telah diberi kesempatan untuk kembali “hidup”. Menikmati semua ciptaan dan maha karyaNya yang luar biasa dan dahsyat,” terang Dr Aqua.
Setelah menyampaikan rasa syukur dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, lanjut pria yang suka menolong sesama ini, baru berdoa. Dengan khusyuk menyampaikan permohonan ke TUHAN. Apapun hasilnya agar meyikininya sebagai hal yang terbaik.
Setelah itu bekerja secara optimal. Begitu mulai bertugas harus fokus, serius, dan sungguh-sungguh. Jangan melakukannya main-main-main apalagi asal-asalan.
“Setiap melakukan aktivitas ada targetnya. Sehingga tujuannya jelas dan seluruh kekuatan diarahkan ke sana agar hasilnya optimal,” kata Dr Aqua.
Jika bisa melakukan semua itu secara konsisten, pria yang hobi membaca ini yakin semua target bakal tercapai. Bahkan hasilnya optimal.
Terakhir adalah bersyukur. Setiap malam sebelum tidur biasakan untuk bersyukur atas semua pencapaian yang telah dicapai pada hari itu.
Biasakanlah mengevaluasinya. Sebaiknya, tutur Dr Aqua, hasilnya lebih baik dari hari sebelumnya. Itu yang dikatakan lebih maju dan sukses.
Selanjutnya, tambah pria yang senang berbagi itu agar merencanakan aktivitas besok. Upayakan lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya.
“Saat bekerja jangan terjebak rutinitas. Kalau itu terjadi sama saja beraktivitas tanpa roh. Melaksanakan hal-hal rutin yang sama sekali tidak menantang,” tegas Dr Aqua.
Komunikasi dengan Anak
Selain menguraikan materi tentang character building, Dr Aqua juga membagikan tips parenting. Salah satunya dengan membuka komunikasi yang baik dengan anak. “Bukalah saluran komunikasi yang luas dengan anak. Jadilah orang tua yang demokratis,” ujar pria yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini.
Tidak hanya berucap namun selama puluhan tahun Dr Aqua telah mempraktikkan langsung kepada dua anaknya, Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana. Sehingga komunikasi mereka lancar.
Sesibuk-sibuknya motivator handal tersebut, Dr Aqua selalu memprioritaskan waktu buat keluarganya. Dengan begitu setiap saat di manapun dia berada, komunikasinya lancar.
“Dengan membuka saluran komunikasi yang luas maka setiap saat anak bisa mengakses orang tuanya. Sehingga tidak mencari orang lain buat saluran komunikasinya,” tutur Dr Aqua.
Mantan wartawan di banyak media besar itu menegaskan bahwa kredibilitas sering kali digunakan untuk menggambarkan sikap seseorang atau suatu lembaga. “Kredibilitas juga bermakna kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Termasuk kredibilitas diri yang harus dibangun dan terus dijaga konsistensinya untuk menjaga kepercayaan pihak lain,” ungkap Dr Aqua.
Pria yang telah mengunjungi 34 negara ini menambahkan, membangun kredibilitas bukan hal mudah. Kita perlu mempersiapkan waktu dan berusaha secara maksimal untuk mewujudkannya.
”Membangun kredibilitas tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Yang utama adalah kemauan, kerja keras, konsistensi, dan sikap disiplin untuk terus memberikan yang terbaik dalam hal apapun,” ujar Dr Aqua yang menempuh studi S1, S2, dan S3 linier pada bidang Komunikasi tersebut.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam membangun kredibilitas diri adalah mengembangkan sikap saling menghormati, kemudian selalu membuka diri untuk terus belajar, berkomunikasi dengan efektif. Selanjutnya, mempunyai pengaturan waktu seefektif dan sebaik mungkin, sikap tegas pada diri sendiri dan orang lain, berani mengambil risiko, selalu berusaha membangun tim yang kuat, memperhatikan cara berpakaian, memiliki atensi dan kepedulian pada lingkungan sekitar, dan lain-lain.
“Hal itu selalu saya lakukan sehingga apa yang kita sampaikan memang merupakan cerminan dari perilaku dan tindakan kita sehari-hari. Itulah yang namanya kredibilitas,” ujar Dr Aqua menegaskan.
Lewat Sarana Silaturahim
Sementara itu, Rektor Unim Mojokerto Dr Rachman S. Arisandi dalam sambutannya berpesan bahwa untuk memperkuat suatu lembaga, butuh bantuan orang lain lewat sarana silaturahim
“Maka tidak ada kamus menang kalah di kampus Unim Mojokerto. Semuanya harus bahu-membahu untuk kebaikan Unim pada umumnya, dan khususnya semoga menjadi amal kebaikan bagi masing-masing sivitas academika,” kata Dr Andi, sapaan akrab rektor Unim. (*)