MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang sedap berembus soal dugaan peredaran narkoba yang melibatkan oknum Lapas Kelas I Malang. Apalagi Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Malang dianggap memilih bungkam dan tidak berani memproses petugas yang bersangkutan.
Kalapas Kelas I Malang Heri Azhari mengatakan, informasi tersebut masih belum detail terkait identitas petugas dan kapan oknum itu terlibat narkoba. Dia tidak mengetahui siapa oknum Lapas Kelas I Malang yang diduga terlibat.
Dia mengatakan, justru dia kini tengah bersih-bersih peredaran narkoba di lingkungan Lapas Kelas I Malang sejak menjabat beberapa bulan terakhir. Dia kini telah memperketat lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi akses masuk narkoba ke dalam lapas. Mulai pemeriksaan setiap hari di pintu masuk hingga tembok luar lapas yang bisa dilempar benda-benda mencurigakan.
“Kami memang bersih-bersih peredaran narkoba di lapas. Jadi, kami tidak membiarkan petugas terlibat narkoba. Di pintu masuk telah kami perketat, pelemparan dari luar juga kami awasi sehingga mungkin ada yang merasa gerah,” ucapnya pada Selasa (01/11/2022).
Selain itu, Heri menyebut mulai ada pelemparan benda-benda mencurigakan dari luar tembok lapas. Namun, dia mulai memperketat pengawasan di tembok-tembok yang berpotensi bisa dilempari benda mencurigakan atau bahkan narkoba.
“Petugas kami pernah menemui itu, jadi ada orang mau melempar dari balik tembok lapas. Saat diketahui petugas, orang itu melarikan diri dan tidak terkejar petugas. Hal-hal begitu biasanya saat hujan, malam, atau pagi jelang Subuh yang memang dirasa sepi,” imbuhnya.
Bahkan beberapa waktu lalu, kediaman salah satu petugas Lapas Kelas I Malang juga mendapat teror pelemparan bom bondet.
“Saat kami bersih-bersih peredaran narkoba ini mana mungkin melakukan pembiaran. Bahkan, ada petugas kami yang sampai diteror (pelemparan bom bondet),” ujarnya.
Meski begitu, dia terus menggali informasi oknum Lapas Kelas I Malang yang diduga terlibat narkoba tersebut. Dia juga mengatakan bahwa pihak Kanwil Jatim juga telah menerjunkan tim investigasi ke Lapas Kelas I Malang pada Senin (31/10/2022).
“Tim itu terdiri dari 3 orang. Tentu kami mempersilakan mereka untuk melakukan investigasi. Tapi untuk saat ini kami belum tahu hasil investigasinya. Kalau sudah ada informasi update hasil investigasi, tentu kami akan segera sampaikan ke publik,” ujarnya.