SURABAYA, Tugujatim.id – Melihat pergerakan ekonomi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya yang potensial, tercatat perputaran anggaran UMKM mencapai Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar per bulan. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berencana untuk menyamakan semua tas dan sepatu siswa sebagai pemantik pergerakan ekonomi UMKM di Surabaya.
“Saya berharap betul siapa yang jadi UMKM ini ya dari keluarga. UMKM yang bisa dibutuhkan pergerakan pemerintah, contoh UMKM yang buat sepatu sekolah, tas sekolah, nanti tasnya bisa sama semua dari SMPN 4, SMPN 21, dan lain-lain,” terangnya di Kelurahan Pegirian Surabaya, Kamis (27/05/2021).
Selain terkait pergerakan ekonomi UMKM, jelas Eri, rencana penyamaan semua tas dan sepatu siswa di Surabaya bakal dirancang untuk menghapus strata perbedaan antara siswa kaya dan siswa kurang mampu.
Atribut sekolah tas dan sepatu sama, nama sekolah bakal ditulis di masing-masing atribut itu. Hal demikian diharapkan Eri dapat memberi rasa nyaman antara siswa satu dengan siswa lain, menjadi semacam upaya membentuk kekerabatan dan kekeluargaan sesama warga Surabaya.
Usaha Hilangkan Perbedaan Kaya-Miskin
“Tapi nanti yang beda cuma nama sekolahnya saja, sehingga tidak ada lagi perbedaan antara lek wong sugih tase apik-apik, seng gak duwe tase biasa (kalau orang kaya tasnya bagus-bagus, kalau yang tidak punya, tasnya biasa, red). Nanti akan buat gak nyaman. Kita coba hilangkan strata itu. Kita harus jadi keluarga besar,” sambungnya.
Soal harga, karena yang mengerjakan UMKM Surabaya sendiri, jelas Eri, bakal dipatok dengan pas dikantong. Soal siapa yang mengerjakan tas dan sepatu itu, yang diutamakan oleh Eri yakni UMKM Surabaya sendiri.
“Nanti harganya juga harus sama semua, lebih murah, ini yang akan kita lakukan. Siapa yang akan mengerjakan tas, kain, sepatu ya UMKM nya Surabaya. Saya minta datanya ndang mari,” pungkasnya.