PASURUAN, Tugujatim.id – Evakuasi bangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Kabupaten Pasuruan masih terus dilakukan tim gabungan TNI-AU. Saking sulitnya akses jalur evakuasi, warga sekitar bahkan ikut turun tangan membantu buka jalur evakuasi yang berada di tengah belantara hutan.
Upaya kerja bakti membuka akses jalur evakuasi pesawat latih TNI-AU ini dilakukan puluhan warga sekitar sejak Rabu (23/11/2023).
Camat Tosari Hendi Candra Wijaya mengatakan, kerja bakti ini melibatkan warga dari 8 desa di wilayah Kecamatan Tosari. Tidak kurang dari 80 warga yang ikut serta kegiatan sosial ini.
“Dari satu desa pokoknya kami kerahkan sekitar 10 orang,” ujar Hendi pada Kamis (23/11/2023).
Hendi menjelaskan, kerja bakti ini dilakukan dalam rangka mempermudah akses jalur evakuasi bangkai pesawat Super Tucano.
Utamanya, serpihan pesawat bernomor ekor sayap TT 3111 yang jatuh di Bukit Kundi, tepatnya di perbatasan Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang. Hendi menyebut berdasarkan hasil koordinasi terakhir, disimpulkan bahwa evakuasi melalui jalur udara berpotensi sangat kecil dilakukan.
“Evakuasi jalur udara sepertinya tidak memungkinkan karena cuaca, jalur yang paling memadai ya lewat darat, tapi perlu dibersihkan aksesnya,” ungkapnya.
Hendy menjelaskan, jalur yang sementara ini digunakan untuk evakuasi benar-benar jalur baru yang berada di tengah hutan belantara. Sebelumnya jalur tersebut tidak pernah sama sekali dilewati atau menjadi tempat aktivitas warga.
“Itu kan wilayah hutan konservasi di bawah pengelolaan TNBTS, jadi setelah evakuasi selesai pun jalur itu tidak bisa digunakan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi mengatakan, pihaknya membantu menyiapkan peralatan yang diperlukan warga untuk membersihkan jalur evakuasi.
“Kalau kami support alat-alat untuk buka jalur, seperti senso atau gergaji dan sebagainya,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, jatuhnya dua pesawat TNI-AU menurut kesaksian warga terjadi pada Kamis (16/11/2023), sekitar pukul 11.00 WIB. Kesaksian warga sekitar sempat melihat empat pesawat terbang di langit, sebelum akhirnya diduga ada ledakan keras yang terdengar hingga belasan kilometer.
Dua pesawat jenis Super Tucano ini diduga jatuh di dua lokasi berbeda. Lokasi pertama tempat jatuhnya pesawat dengan nomor ekor TT 3013 berada di bawah tebing kawasan perhutani di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo. Adapun lokasi kedua jatuhnya pesawat dengan nomor ekor TT 3111 berada di bukit Kundi. Tepatnya di perbatasan antara Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo dengan Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan.
Insiden pesawat latih TNI-AU yang jatuh ini memakan korban jiwa empat perwira TNI-AU yang berdinas di Lanud Abdulrachman Saleh. Yakni Letkol Pnb Sandhra Gunawan, Kolonel Adm Widiono, Mayor Pnb Yuda A. Seta, dan Kolonel Pnb Subhan.
Pada Jumat (17/11/2023), Tim Investigasi TNI-AU juga telah menemukan Flight Data Recorder (FDR) dari dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Kabupaten Pasuruan. FDR dua pesawat latih tersebut kini telah dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, untuk dilakukan pembacaan data penerbangan guna mengungkap penyebab pasti jatuhnya pesawat.
Hingga saat ini tim gabungan yang dikoordinasi TNI-AU masih terus melakukan upaya evakuasi bangkai dari dua pesawat ini.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati