PASURUAN, Tugujatim.id – Eka Widya Sari (18) tertabrak Kereta Api 367 Penataran di rel petak KM 18+4/5, Dusun Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (12/1/2023) pagi.
Gadis asal Dusun Genengan, Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, itu diduga depresi paska ibunya meninggal.
Kapolsek Sukorejo, AKP Safiudin menyatakan bahwa dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa sebelum kejadian tabrakan, Eka ditinggal pergi ibunya yang meninggal dunia.
Sepeninggal sang ibu, siswi SMA Purwosari kelas XI MIPA itu diduga tidak kuat membendung kesedihannya hingga mengalami depresi. “Keterangan keluarganya, korban mengalami depresi karena ibunya meninggal,” ujar Safiudin.
Saat kesedihannya memuncak, kata dia, Eka pergi keluar dari rumahnya di Dusun Genengan sejak pagi buta. Eka berjalan kaki menyusuri pinggir rel kereta ke arah Dusun Karangsono, Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo.
Diduga, Eka sudah berniat mengakhiri hidupnya. Pasalnya, ketika berjalan di pinggir rel, Eka tidak menghiraukan teriakan warga. Hingga akhirnya, Eka tertabrak Kereta Api 367 Penataran jurusan Surabaya – Malang – Blitar dan meninggal dunia di tempat, pada pukul 06.20 WIB.
Selain itu, di dalam tas Eka, ditemukan secarik kertas bertuliskan nomor ponsel ayah dan kakaknya. “Keterangan dari saudaranya korban juga sempat bilang ‘aku pingin melok ibuk’ (aku ingin iku ibu),” ungkapnya.
Eka meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka berat di kepala, tangan kanan patah, dan luka di kaki kiri. Jenazahnya langsung dievakuasi ke RSUD Bangil.
Menurut Safiudin, sekitar pukul 10.50 WIB, jenazah Eka sudah dibawa ambulans untuk dipulangkan ke rumah duka. “Jenazah korban sudah dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya.