Gandeng Pemkab dan BWI, Kemenag Giatkan Sosialisasi Wakaf Uang
Gigih Mazda

TUBAN, Tugujatim.id – Pertanyaan tentang wakaf uang cukup sering dilontarkan oleh masyarakat. Sebab, selama ini kaum muslimin di Indonesia jika mendengar kata wakaf maka langsung beranggapan pada tanah, bangunan, maupun benda properti lainnya. Padahal, wakaf uang juga menjadi bentuk wakaf produktif yang bisa dilakukan.
Wakaf uang kini sudah menjadi gerakan masif yang dilakukan pemerintah Indonesia. Jokowi pada hari Senin, 25 Januari 2021 sudah meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU), hal tersebut bukan lagi, hanya sekitar ibadah tapi untuk tujuan sosial ekonomi.
Gerakan ini sudah ada sejak lama ada dan diatur dalam PMA nomor 4 tahun 2009. tentang administrasi pendaftaran wakaf uang, yang sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia melalui fatwanya tanggal 11 Mei 2002 juga sudah ada anjuran wakaf uang.
Agar itu bisa terwujud, Kemenag Tuban terus menggiatkan sosialisasi wakaf uang. Salah satunya dengan menggandeng Pemerintah Daerah, dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) . Acara Sosialisasi dilaksanakan di gedung PLHUT Kemenag Tuban, Senin, (31/05/2021).
Kapala kantor Kemenag Tuban, Sahid, mendorong kepada semua yanga hadir, agar menjadi pionir dalam menggalakan wakaf uang. Hal ini sesuai perintah agama, ada dalam surat Ali Imron ayat 92, artinya : Kalian sekali-kali tidak akan menggapai kebaikan (yang sempurna), sebelum kalian mau menginfakkan sebagian harta yang kalian cintai dan apa saja yang kalian nafkahkan, maka sesungguhnya Allah Maha mengetahuiNya.
“Harapan kami, para peserta memahami proses wakaf dan dapat menyebarluaskan kepada masyarakat,” terangnya.
Senada juga dikatakan Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemkab Tuban, kegiatan ini harus diperjuangkan dan dilaksanakan untuk memfasilitasi orang yang ingin mewakafkan uang. Sebab, selama gerakan wakaf uang kurang dikenal di masyarakat, karena kurangnya sosialisasi dan kesadaran individu atas adanya program ini.
“Harapan kami, melalui Kepala KUA, Penyuluh dan Satker untuk selalu sosialisasi ke bawah agar transformasi keilmuan tetap mengalir,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Umi Kulsum, menjelaskan wakaf uang di kabupaten Tuban belum maksimal, yang ada baru wakaf tanah dan wakaf tanah produktif. Wakaf uang memiliki peran yang besar dalam pengentasan kemiskinan dan menghilangkan kesenjangan di masyarakat. Ia berharap setelah mendapat penjelasan tentang wakaf ini, peserta bisa mengelola secara profesional dan dikembangkan sebagai salah satu lembaga sosial yang dapat membantu beberapa kegiatan umat dan membantu mengatasi kemiskinan.
“Wakaf uang bisa mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan sosial,” ungkapnya