Geger Temuan Tas Hitam Misterius, Politisi Partai Demokrat Minta Tak Ada Diskriminasi dan Spekulasi
Gigih Mazda

KEDIRI, Tugujatim.id – Gegernya dugaan tas hitam misterius di gerbang masuk DPRD Kota Kediri menarik perhatian Ashari, anggota DPRD dari Partai Demokrat. Pasalnya, adanya kejadian tersebut harus menjadi atensi penting. Di mana hal tersebut tak hanya terkait pengungkapan penyebab kejadian, tetapi juga bagaimana menjaga toleransi antar kelompok agar tidak terjadi diskriminasi dan spekulasi.
Sebab, Ashari menilai ada hal yang jauh lebih penting, yakni menjaga ketenangan masyarakat Kota Kediri. Terlebih, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri baru saja berhasil meraih penghargaan 10 besar Indeks Kota Toleran Awards 2020 yang diselenggarakan oleh Setara Institute bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemedagri).
Hal tersebut merupakan kali pertama Kota Kediri berhasil menembus 10 besar Indeks Kota Toleran sejak Setara Institute memberikan penghargaan ini pada 2015, 2017, 2018 dan 2020. Di mana Kota Kediri saat itu hanya meraih peringkat ke 8 dari 94 kota yang disurvei oleh Setara Institute, sedangkan sebelumnya, Kota Kediri masih berada di peringkat 29.
“Toleransi ini perlu dijaga, sehingga jangan sampai ada stigmatisasi atau diskriminasi tertentu terhadap kelompok masyarakat yang ada di Kota Kediri,” tegas Ashari kepada Tugujatim.id.
Selain itu, Ashari meminta masyarakat tidak menghubungkan teror tas misterius tersebut berhubungan dengan jelang ibadah puasa di bulan Ramadan. Sebab, kejadian tersebut masih dalam penyelidikan polisi. Sehingga, masyarakat diminta untuk percaya kepada aparat untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dengan tas hitam misterius yang berisi batu bata merah dan baterai tersebut.
“Kita juga belum tahu apakah ini benar-benar teror, jadi kita tunggu dulu pengungkapan dari petugas,” imbuhnya.
Selama pandemi Covid-19, Ashari melihat masyarakat Kota Kediri sangat guyub dan saling gotong royong ketika kondisi semuanya sulit. Maka, ketika mulai masuk new normal, ia berharap hal ini diteruskan sampai kapanpun. Dengan demikian, Ashari berharap sikap toleransi akan terus terjaga di Kota Kediri.