PASURUAN, Tugujatim.id – Masih ada permasalahan lain di bidang pendidikan Kabupaten Pasuruan selain banyaknya guru honorer yang tidak lolos PPPK. Salah satunya tingkat pendidikan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Pasuruan yang masih rendah.
Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron mengungkapkan sebagian besar guru PAUD di Kabupaten Pasuruan masih lulusan SMA dan SMK. Bahkan masih ada sebagaian guru yang hanya lulusan SMP dan Mts.
“Guru PAUD di sini jarang yang lulusan D4 atau S1. Kabanyakan malah dari SMA, SMK, SMP dan MTs,” ujar Gus Mujib saat ditemui Rabu (06/03/2022).
Rendahnya tingkat pendidikan guru PAUD ini tentunya berpengaruh pada kurangnya kualitas pendidikan anak pra sekolah di Kabupaten Pasuruan. Selain itu, tingkat kesejahteraan dan upah untuk guru PAUD cenderung rendah. Pasalnya, mereka tidak bisa mengikuti seleksi CPNS maupun PPPK.
“Padahal posisi guru di PAUD itu vital, karena mereka mendidik, membina, dan memberi pembelajaran dasar pada anak-anak di usia dini,” imbuhnya.
Oleh karenanya, Gus Mujib menyatakan tengah memperjuangkan nasib para guru PAUD saat Rapat Dengar Pendapat Panja Formasi GTK-PPPK 2022 bersama Komisi X DPR RI di Jakarta pada Senin (04/04/2022) lalu.
Ia mengusulkan kepada DPR RI agar nantinya pemerintah pusat bisa mengalokasikan dana beasiswa kuliah kepada guru PAUD, TK dan KB (Kelompok Belajar).
“Kemarin Komisi 10 DPR RI siap memback up. Kami minta nantinya pemerintah pusat bisa mengalokasikan anggaran beasiswa agar guru PAUD, TK maupun KB bisa berkuliah,” pungkasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim