Tugujatim.id – Saat membaca buku Meraih Inspirasi dari Silaturahmi, meskipun pembaca tidak bertemu dengan orang yang diceritakan tetapi bisa berjumpa. Dalam arti, kisah-kisah yang diceritakan memberi inspirasi seolah-olah pembaca bertemu. Demikian ulasan Herlianto. A, redaktur Tugujatim.id saat mengisi acara bedah buku bersama Komunitas Pondok Inspirasi (Pondasi), Minggu (6/3/2022).
Alumni Universitas Islam Malang itu melanjutkan bahwa cerita yang disajikan dalam buku setebal 259 halaman itu sangat beragam. Setidaknya ada 60 artikel yang ditulis oleh 20 penulis yang merupakan wartawan dan karyawan Tugu Media Group yang menaungi Tugujatim.id dan Tugumalang.id.
“Cerita dalam buku ini tidak hanya tentang orang-orang besar, seperti CEO PT Paragon Technologi and Innovation, Bupati Trenggalek, dst. Tetapi juga ada kisah tukang tambal ban, penjual es degan, pegiat literasi dst yang sangat humanis. Dan, semua kisahnya inspiratif,” kata dia.
Dalam acara yang diikuti oleh member Pondasi seluruh Indonesia itu, Herly, sapaan akrabnya juga ditanya tentang proses penyusunan buku Meraih Inspirasi dari Silaturahmi itu. Menurut penjelasannya, di Tugu Media Group sendiri ada anjuran untuk menjalin silaturahmi dengan orang lain dan hasilnya ditulis menjadi artikel.
“Awalnya di dua media kami yaitu Tugumalang dan Tugujatim memiliki rubrik khusus tentang silaturahmi, yaitu Sambang Dulur dan The Power of Silaturahmi. Dalam rubrik itu isinya ya cerita para wartawan ketika bertemu dengan orang-orang baru. Sehingga, saat kami mau ulang tahun Tugu Media Group yang ketiga, kami kepikiran untuk membuat buku tersebut,” jelas pria yang sekaligus editor buku tersebut.
Tak kalah pentingnya, Herly mengatakan bahwa artikel yang ada dalam buku yang diterbitkan oleh Kotatua itu ditulis dengan ringan dan renyah. Sehingga pembaca tidak perlu bersusah payah memahaminya.
“Buku ini bisa dibaca sambil makan camilan, sambil ngopi, atau pada saat ada di angkot atau bus. Karena memang ditulis dengan sangat ringan,” pungkasnya.
Sementara itu, Dwi Lindawati, redaktur Tugujatim yang turut menjadi pembicara dalam acara tersebut juga memberikan paparan yang menarik. Menurutnya, silaturahmi menjadi hal yang sangat penting karena berhubungan dengan relasi dan pengalaman dari orang lain. Dengan silaturahmi bisa bicara lebih dekat dengan latar belakang seseorang yang berbeda.

“Silaturahmi itu sangat penting, ibaratnya kita punya relasi yang awalnya belum ketemu terus ketemu akhirnya tahu tentang mereka atau semisal kita bertemu dengan orang-orang penting maka otomatis akan belajar dari pengalaman orang lain,” ucap alumni Universitas Negeri Malang itu.
Perempuan yang juga penulis di dalam buku tersebut juga bercerita tentang buah dari silaturahmi yang dialaminya sendiri. Linda, sapaan akrabnya, menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan seseorang.
“Saya lama nggak bertemu dengan salah satu teman yang concern dan punya tempat belajar publik speaking. Setelah bertemu lagi dan silaturahmi, malah diajak main film pendek bersama teman-teman difabel. Apalagi filmnya diputar di Movimax Mall Dinoyo. Ya, itulah buah dari silaturahmi,” tuturnya.
Selain itu, Linda juga menekankan pentingnya menulis. Bagi dia menulis itu bagian dari mengekspresikan ide yang manfaatnya sangat banyak. Salah satunya bisa menjadi portofolio si penulis, atau bisa jadi menginspirasi orang lain yang membacanya.
Bagi dia, menulis itu mudah dan tidak ribet. Kuncinya, mulai saja menulis apa saja yang bisa ditulis. Tak lupa, Linda mengajak semua member Pondasi untuk mencicil mulai sekarang tulisannya.
“Tulis saja, apa saja boleh jangan dipikir ribetnya dulu. Kalian (member pondasi) juga bisa nulis tentang mantannya. Misalnya Kisah Para Mantan,” katanya, yang disambut tawa semua peserta zoom.
Di penghujung acara bedah buku yang tampak seru itu, kedua narasumber diberikan sebuah karikatur oleh Pondok Inspirasi sebagai kenang-kenangan. Setelah itu, acara ditutup dengan penampilan musik yang dibawakan oleh The Keukeu.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim