KEDIRI, Tugujatim.id – Jumlah suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang hanya 10 persen pada Pemilu 2019, membuat partai tersebut tidak bisa mengusung calon presiden sendirian. Hal tersebut tentu perlu koalisi dari partai lain untuk memenuhi kursi di legislatif sebagai persyaratan. Hal itu membuat Cak Imin (Muhaimin Iskandar, red) pun harus mencari koalisi ketika maju untuk jadi calon presiden pada Pemilu 2024 nanti.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 7 tentang Pemilu, persyaratan untuk mengusung calon presiden yaitu sebanyak 20 persen kursi di DPR. Jadi, pencalonan Muhaimin Iskandar yang juga ketua umum PKB itu perlu dukungan dari partai yang lain.
Cak Imin, sapaan akrabnya, mengakui, memang modal yang dia miliki hanya 10 persen. Dia mengungkapkan perlu ada dorongan untuk meningkatkan elektabilitasnya. Hal tersebut untuk meningkatkan nilai tawar kepada partai yang akan diajak koalisi. Untuk meningkatkan elektabilitas, dia meminta dukungan ulama dari kaum nahdliyin.
“Jadi, kami punya modal 10 persen. Makanya Gerakan Nahdliyin Bersatu ini ingin mendongkrak elektabilitas. Dengan didorong dari para kiai dan gus-gus akan menjadi elektabilitas yang sempurna. Kalau elektabilitas bagus, insyaa Allah kami bisa melamar partai,” ujarnya.
Dia mengatakan, untuk mencapai elektabilitas yang tinggi, dirinya menggandeng ulama di Jatim. Menurut dia, warga Nahdlatul Ulama di Jatim itu dapat mendongkrak elektabilitasnya.
“Jawa Timur ya Nahdliyin, tidak ada yang lain,” tambahnya.
Cak Imin mengungkapkan, belum ada partai yang akan menjadi koalisinya. Saat ini dia masih terus menjalin komunikasi dengan partai yang ada di DPR untuk mendukung dirinya menjadi capres 2024.
“Tapi, semua masih tahap awal belum ada kesimpulan sama sekali. Barangkali pada 2023 awal atau pertengahan, ada kesimpulan atau ada teman koalisi,” ungkapnya.
Untuk diketahui, deklarasi dukungan kepada Muhaimin Iskandar untuk maju menjadi calon presiden di pemilu tahun 2024 digelar di Pondok Persantren Sirojul Ulum, Dusun Semanding, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Selasa (08/03/2022). Dukungan itu diberikan dari kalangan kiai dan gus-gus di Kediri. Para ulama tersebut berharap ada presiden dari kalangan santri.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim