TUBAN, Tugujatim.id – Hampir selama beberapa bulan terakhir, harga beras baik kualitas medium maupun premium mahal. Banyak faktor yang memengaruhinya. Selain terdampak El Nino yang membuat krisis pangan, ternyata ada hal lainnya yang ikut mengerek harganya. Salah satunya yakni gabah kering panen (GKP) di petani yang melebihi harga pokok pemerintah (HPP).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan di hadapan awak media bahwa salah satu penyebab harga beras naik karena GKP yang terlampau tinggi dari HPP di kisaran Rp5 ribu per kilogram.
“Gabah kering panen (GKP) rata-rata di atas harga pokok pemerintah (HPP) dipatok Rp5 ribu per kilogram. Fakta di lapangan, GKP lebih dari itu. Bahkan, bisa mencapai Rp7.500 per kilo,” ucapnya usai panen raya padi di lahan pertanian Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (01/11/2023).

Khofifah juga menyampaikan, harga beras medium Jatim yang paling rendah di Pulau Jawa. Jadi walaupun melampaui HPP, sebenarnya beras medium dari Jatim relatif lebih terjangkau dari yang lain.
“Tiap sore saya update datanya. Jadi, memang HPP-nya,” ucapnya.
Sebagai informasi, Indeks Pertanaman Kelompok Tani Desa Karangtinoto adalah IP3 (padi-padi-padi) dengan produktivitas rata-rata 11 ton/Ha GKP. Saat ini, harga GKP yang dipanen menggunakan combine harvester bisa mencapai Rp7.200.
Sementara itu, pantauan Tugu Jatim di Pasar Baru Tuban, harga beras kualitas medium saat ini mencapai Rp12.500/kg. Sedangkan untuk premium di kisaran Rp14 ribu–Rp15.500/kg.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati