Harga Kedelai Terus Naik, Begini Siasat Pengusaha Tempe di Bojonegoro Agar Tidak Rugi

Herlianto A

News

Siti Nafiah, pengusaha sekaligus pedagang tempe saat menggelar dagangannya di Pasar Kota Bojonegoro.
Siti Nafiah, pengusaha sekaligus pedagang tempe saat menggelar dagangannya di Pasar Kota Bojonegoro. (Foto: Mila Arinda/Tugu Jatim)

BOJONEGORO, Tugujatim.id – Kenaikan harga kedelai terus dirasakan para pengusaha tempe di Bojonegoro. Hal ini berpotensi merugikan para pengusaha tersebut. Untuk menyiasati kerugian ini, mereka harus mengurangi sedikit ukuran tempe yang dijual dan tidak menaikkan harga.

Hal itu seperti yang dilakukan Siti Nafiah, pengusaha tempe di Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Dia mengatakan kenaikan harga kedelai terjadi dalam kurun waktu 1-2 hari.

“Harga kedelai terus naik, kalau sekarang hampir Rp 11.900 padahal sebelumnya Rp 11.300. Kenaikan ini terjadi biasanya satu hari naik, dua hari kemudian naik,” katanya.

Untuk menyiasati kerugian, pengusaha sekaligus pedagang tempe di Pasar Kota Bojonegoro ini harus mengurangi ukuran tempe yang dijual.

“Meski harga kedelai terus naik, tapi harga tempe tidak naik, tapi ukurannya yang dikecilkan,” sambung Siti Nafiah.

Tak hanya tempe, Siti Nafiah juga mengungkapkan pengecilan ukuran juga terjadi pada tahu yang dijualnya.

“Kalau tahu, ini saya ambil dari orang, ukurannya juga semakin kecil,” ujarnya.

Untuk tempe ukuran 30 cm, Siti Nafiah menjualnya dengan harga Rp 10 ribu. Namun harga ini bisa naik ketika lebaran tiba, biasanya di momen tersebut, Siti menjual tempe dengan harga Rp 15 ribu.

“Harga tempe naik biasanya kalau lebaran, karena orang-orang berebut tempe pas mau ketupatan,” kata dia.

Dalam sehari, produksi tempe yang dia hasilkan bersama suaminya itu bisa menghabiskan 50 kilogram kedelai.

Siti Nafiah menjelaskan pengurangan ukuran tempe ini rupanya juga dikeluhkan masyarakat. Untuk itu, dia berharap harga kedelai bisa turun.

“Kedelai naik ini karena impor. Semoga harganya bisa turun,” pungkasnya.

 


Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...