BATU, Tugujatim.id – Awal Januari 2023 ini diwarnai dengan kenaikan harga kentang di Kota Batu yang melonjak. Saat ini harganya mencapai Rp17 ribu per kilo. Akibatnya, belasan produsen keripik kentang di Kota Batu sementara berhenti beroperasi. Tentu saja, para karyawan juga kehilangan mata pencahariannya.
Salah satu yang terdampak adalah Siti Mariam, 52, produsen keripik kentang merek Al-Mubarok di Kelurahan Temas, Kota Batu. Dia mengaku dua pekan lebih ini nganggur bersama karyawannya alias tidak berproduksi sementara.
Untuk diketahui, Siti Mariam menjadi salah satu produsen kentang yang populer di Kota Batu. Dalam sekali berproduksi mencapai 2,5 kuintal per hari. Produksinya sudah tersebar di sejumlah pusat oleh-oleh seperti di Taman Rekreasi Selecta, Jatim Park, Pemandian Dewi Sri, dan lain-lainnya.
Karena kenaikan harga kentang ini, membuat Siti pasrah. Karena itu, dia harus menata finansialnya selama sebulan. Selain itu, dia memikirkan nasib tujuh karyawannya yang kebingungan mencari penghasilan.
”Semoga Februari harganya sudah turun. Kasihan karyawan saya jadi bingung cari penghasilan selama mandek beroperasional,” katanya pada Kamis (19/01/2023).
Dia bisa saja tetap berproduksi dengan membeli kentang seharga Rp17 ribu per kilo. Sayang risikonya terlalu tinggi karena belum tentu laku di pasaran dengan harga jual tinggi.
Untuk membuat 1 kilogram keripik kentang membutuhkan bahan baku hingga 10 kilogram. Sedangkan 1 kilo keripik biasanya dia jual Rp14 ribu.
”Misal sekarang dijual Rp17 ribu-Rp18 ribu ya untung cuma seribu. Segitu kan gak cukup balik modal. Harga segitu juga belum tentu laku,” ujar Siti yang sudah menggeluti usaha itu sejak 15 tahun silam.
Dia akhirnya mandek berproduksi sementara untuk meminimalisasi risiko. Bahkan, dia mengatakan, semua produsen keripik kentang di Kota Wisata itu juga memilih langkah serupa.
Dia mengatakan kenaikan harga kentang kali ini terbilang paling tinggi dibanding tahun sebelumnya. Biasanya, kenaikan hanya berkisar di harga Rp15 ribu per kilo.
”Kenaikan ini karena petani kentang di Tengger Bromo yang terkenal murah masih belum memasuki masa panen raya. Katanya bulan besok sudah mulai panen,” ujarnya.