BOJONEGORO, Tugujatim.id – RSUD Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo dan RS Aisyiah Bojonegoro telah menetapkan harga Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) turun menjadi Rp 495 ribu.
Hal tersebut mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa untuk pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di wilayah Jawa-Bali dengan tarif tertinggi sebesar Rp 495 ribu.
Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R. Sosodoro Djatikusoemoe, Thomas Djaja menyebut, untuk saat ini tarif terbaru tes PCR di RSUD adalah Rp 495 ribu dari harga sebelumnya sebesar Rp 600 ribu.
“Harga pemeriksaan tes PCR turun sejak tanggal 20 Agustus,” ungkapnya, Rabu (25/08/2021).
Dari harga tersebut, lanjut Thomas Djaja, masyarakat bisa mendapatkan hasil tes PCR maksimal 24 jam. Sementara untuk harga pemeriksaan rapid antigen sebesar Rp 100 ribu dengan menunggu hasilnya selama 30 menit.
RSUD sendiri mulai bulan ini ada penambahan satu alat tes PCR sehingga saat ini terdapat dua alat PCR untuk memfasilitasi masyarakat melakukan tes PCR dan sebagai upaya untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 yang masih tinggi khususnya di Bojonegoro.
Dihubungi terpisah, Direksi Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Bojonegoro, Iin Rahayu, menuturkan bahwa saat ini harga tes PCR alami penurunan, yang dulunya Rp 900 ribu, kini menjadi Rp 495 ribu.
Ia menegaskan, untu hasil tes PCR teesebut, RSA bekerja sama dengan Rumah Sakit di Surabaya, sehingga ada tambahan biaya transportasi sebesar Rp 165.000 dengan hasil minimal 1×24 jam.
“Karena kita masih bekerja sama dengan RS di Surabaya, sehingga untuk tes PCR nya ada biaya transport,” kata Iin.
Iin mengatakan, selama PPKM berlangsung, pelaksanaan tes PCR mandiri di RSA mencapai 10-20 orang perharinya, berbeda dengan sebelum pandemi yang mencapai 30 orang perhari.
“Jumlah tersebut untuk pasien mandiri yang melakukan tes PCR di RSA. Berbeda dengan pasien, karena pasien di RSA sendiri sudah difasilitasi oleh Labkesda secara langsung,” tutupnya.