Harga Tes PCR di RSUD Sosodoro dan RSA Bojonegoro Turun Jadi Rp 495 Ribu

Gigih Mazda

News

Ilustrasi tes spesimen PCR untuk deteksi Covid-19. (Foto: Pixabay) tugu jatim
Ilustrasi tes spesimen PCR untuk deteksi Covid-19. (Foto: Pixabay)

BOJONEGORO, Tugujatim.id – RSUD Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo dan RS Aisyiah Bojonegoro telah menetapkan harga Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) turun menjadi Rp 495 ribu.

Hal tersebut mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa untuk pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di wilayah Jawa-Bali dengan tarif tertinggi sebesar Rp 495 ribu.

Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R. Sosodoro Djatikusoemoe, Thomas Djaja menyebut, untuk saat ini tarif terbaru tes PCR di RSUD adalah Rp 495 ribu dari harga sebelumnya sebesar Rp 600 ribu.

“Harga pemeriksaan tes PCR turun sejak tanggal 20 Agustus,” ungkapnya, Rabu (25/08/2021).

Dari harga tersebut, lanjut Thomas Djaja, masyarakat bisa mendapatkan hasil tes PCR maksimal 24 jam. Sementara untuk harga pemeriksaan rapid antigen sebesar Rp 100 ribu dengan menunggu hasilnya selama 30 menit.

RSUD sendiri mulai bulan ini ada penambahan satu alat tes PCR sehingga saat ini terdapat dua alat PCR untuk memfasilitasi masyarakat melakukan tes PCR dan sebagai upaya untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 yang masih tinggi khususnya di Bojonegoro.

Dihubungi terpisah, Direksi Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Bojonegoro, Iin Rahayu, menuturkan bahwa saat ini harga tes PCR alami penurunan, yang dulunya Rp 900 ribu, kini menjadi Rp 495 ribu.

Ia menegaskan, untu hasil tes PCR teesebut, RSA bekerja sama dengan Rumah Sakit di Surabaya, sehingga ada tambahan biaya transportasi sebesar Rp 165.000 dengan hasil minimal 1×24 jam.

“Karena kita masih bekerja sama dengan RS di Surabaya, sehingga untuk tes PCR nya ada biaya transport,” kata Iin.

Iin mengatakan, selama PPKM berlangsung, pelaksanaan tes PCR mandiri di RSA mencapai 10-20 orang perharinya, berbeda dengan sebelum pandemi yang mencapai 30 orang perhari.

“Jumlah tersebut untuk pasien mandiri yang melakukan tes PCR di RSA. Berbeda dengan pasien, karena pasien di RSA sendiri sudah difasilitasi oleh Labkesda secara langsung,” tutupnya.

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...