BATU, Tugujatim.id – Jelang Tahun Baru 2023, mampu menggeliatkan sektor pariwisata di Kota Batu. Apalagi okupansi pasca pandemi saat ini tetap tinggi meski harga tiket hotel di Kota Batu naik dua kali lipat. Persentasenya bahkan mencapai 90 persen.
Menurut Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi peningkatan harga ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha penginapan. Meski memasang harga tiket hotel di Kota Batu hingga dua kali lipat lebih mahal, tapi tingkat reservasinya masih tinggi.
Dia menjelaskan, melihat situasi saat ini, tren positif tersebut menjadi titik kebangkitan dunia pariwisata setelah dua tahun dipukul pandemi. Di mana sektor pariwisata apalagi hotel juga ikut terdampak.
”Bisa dikatakan ini memang jadi titik balik pariwisata di Kota Batu. Seperti kita tahu sendiri, dua tahun pandemi semua benar-benar terpuruk,” ungkap Sujud pada Rabu (28/12/2022).
Dia melanjutkan, peningkatan okupansi sendiri sudah diketahui sejak 20 Desember 2022. Prediksi tren okupansi ini bisa berlanjut hingga awal Januari 2023. Berdasarkan informasi yang dihimpun, rata-rata hotel di Kota Batu sudah full-booked.
Untuk Nataru 2022 kali ini juga terjadi peningkatan harga akomodasi penginapan hingga dua kali lipat. Meski begitu, ternyata tak sampai berpengaruh terhadap tingkat reservasi.
”Ada yang naik 50 persen, ada yang naik sampai dua kali lipat. Tapi, alhamdulillah masih tetap ada peningkatan (okupansi, red),” jelasnya.
Untuk meningkatkan kembali tingkat okupansinya, PHRI Kota Batu juga terus merancang berbagai strategi. Sejumlah hotel sudah merancang kegiatan perayaan Nataru yang menarik. Di Selecta sendiri ada Pesta Rakyat yang mengundang Cak Precil.
Selain itu, PHRI Kota Batu juga berharap pemerintah daerah juga mempercepat pembenahan akses jalan menuju Kota Batu. Seperti pengerjaan jalan pasca longsor di jalur via Karangploso segera rampung sebelum libur Nataru.
”Kalau misal tidak rampung sebelum libur Nataru, dikhawatirkan lalu lintas terpusat di satu titik akses saja, kemudian macet dan dampak panjangnya bisa berakibat pada wisatawan yang kemudian kapok datang lagi ke Batu,” ujarnya.