BATU, Tugujatim.id – Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) tengah melakukan assessment terhadap 107 siswa dan alumni yang berada di dalam SMA SPI Kota Batu. Assessment tersebut dilakukan demi menguatkan data tim penyidik Polda Jatim.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu MD Furqon menjelaskan, ada 107 anak yang terdiri dari 80 siswa aktif dan 27 alumnus yang masih bekerja di SMA SPI tengah di-assessment.

“Tujuan assessment ini untuk mengetahui kondisi sesungguhnya yang dialami anak-anak ini, terutama secara psikologis. Ada tes tulis, menggambar, wawancara, dan lain-lainnya,” ujarnya Selasa (15/06/2021).
Dia menyebutkan, assessment tersebut dilakukan selama 5 hari sejak Senin (14/06/2021) hingga Jumat (18/06/2021). Assessment ditangani secara langsung oleh tim ahli psikologi Himpsi di UPT Perlindungan & Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Batu, Dinsos Pemprov Jatim.
“Kami tidak tahu ilmu psikologi, tapi yang jelas psikolog ingin mengungkap suatu hal terkait kondisi psikis anak-anak ini,” ungkapnya.

“Diharapkan hasil assessment ini bisa memperkuat data tim penyidik. Assessment ini untuk menguatkan data dugaan kekerasan sehingga penyidik semakin mantap untuk memutuskan hasilnya,” imbuhnya.
Menurut dia, assessment tersebut memang diminta oleh pihak Polda Jatim sebagai tambahan data pendukung tim penyidik untuk mengetahui kondisi psikis dan keterangan siswa dan alumni yang masih berada di dalam SMA SPI.
Sebagai informasi, berdasarkan data aduan melalui hotline P2TP2A Kota Batu, Furqon mengatakan, sudah mencapai 31 aduan terkait kasus kekerasan yang diduga dilakukan oleh JE, founder SMA SPI Kota Batu.
Sebelumnya, JE telah dilaporkan ke Polda Jatim oleh belasan orang atas dugaan kekerasan seksual yang terjadi dalam kurun waktu 2009-2020.