Pemkab Tuban juga telah memetakan daerah kritis air, dan telah dilakukan koordinasi dengan instansi terkait, mulai dari Balai Besar Bengawan Solo (BBWS), Perhutani, dan pihak terkait lainnya, yang bertujuan untuk mengatasi masalah krisis air. Selain itu, pembangunan embung juga akan dilakukan di tahun 2022.
“Akan dibangun 5 sampai 10 embung di wilayah krisis air,” kata Mas Lindra.
Pembangunan Kabupaten Tuban juga beriringan dengan pengembangan desa berbasis kearifan lokal. Seperti penanaman kopi pada hari ini, merupakan wujud dari program Satu Desa Satu Unggulan dengan tujuan mengembangkan potensi desa.
Lindra berharap upaya tersebut mampu meningkatkan pendapatan desa, peningkatan ekonomi, dan kesejahteraan warga desa hingga tingkat rumah tangga.
Terkait HSN, Mas Lindra berpesan kepada para santri dan santriwati di Kabupaten Tuban agar bisa bersinergi dengan Pemkab Tuban serta memberikan sungmbasih pemikiran untuk kemajuan Kabupaten Tuban.
“Berbuat hal sekecil apapun akan memberikan manfaat bagi kemajuan Kabupaten Tuban,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Lindra juga berdialog dengan perangkat desa, santri dan warga yang hadir untuk mendengarkan aspirasi yang disampaikan. Salah satunya upaya penyediaan air bersih bagi warga.
Pada kesempatan yang sama, Dewan Pembina Ponpes Al Chusnaniyah Jetak Montong, Nasikin Hasan yang juga mantan Watimpres menjelaskan, HSN sebagai pengakuan negara atas perjuangan santri yang telah ikut membela tanah air Indonesia.
Peringatan Hari Santri yang dimulai 2015 menjadi momen meneguhkan semangat santri untuk senantiasa hubbul wathon minal iman. Santri bukan hanya mempelajari ilmu agama semata, melainkan juga harus ikut terlibat berpartisipasi pada pembangunan Kabupaten Tuban.
Permasalahan lingkungan, saat ini menjadi fokus utama dunia tak terkecuali Indonesia. Hal ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi warga dunia, termasuk masyarakat Kabupaten Tuban.
“Diperlukan upaya sinergitas dan melibatkan semua elemen, termasuk santri untuk mengatasi hal tersebut,” jelas Nasikin.
Menurutnya, salah satu langkah yang dapat ditempuh yaitu program penghijauan. Selain untuk mengurangi emisi karbon, juga menjadi penangkap air untuk diserap menjadi air tanah. Menjadi penyimpanan air yang dapat digunakan menjaga ketersediaan air tanah.
“Santri harus ikut terlibat progam penghijauan yang dikembangkan Pemkab Tuban,” katanya.