TUBAN, Tugujatim.id – Kamu ingin menjajal semua kuliner khas di Tuban? Tidak ada salahnya kamu menjajal kuliner enak Iga Goreng Sambal Trasi di Kedai Bale Rasa, tepatnya di Jalan Soekarno–Hatta, Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari, kuliner memang menjadi salah satu hal yang sangat dinantikan untuk menyegarkan dan memanjakan lidah. Salah satu pilihan yang sempurna untuk santap siang adalah sajian khas dari Tuban, Jawa Timur, yaitu Iga Goreng Sambal Trasi.
![Kuliner Pedas Iga Goreng Sambal Trasi dan Es Kencono Wungu: Sajian Andalan Kedai Bale Tuban yang Rasanya Tak Terlupakan 2 Iga Goreng Sambal Trasi di Tuban.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/06/f2f6833c-861b-4b8f-b9ac-12496af9052d-1.jpeg)
Iga goreng yang disajikan dengan sambal trasi khas Tuban ini terkenal dengan cita rasa yang kaya rempah dan pedasnya pas. Potongan iga yang empuk dan beraroma menggoda ini disajikan bersama dengan sambal trasi yang meresap sempurna ke dalam daging, memberikan pengalaman menyantap yang tiada tara bagi pencinta kuliner pedas.
“Alhamdulillah kami punya menu baru. Gareng (Iga Goreng) Ngerakit Asmoro yang disajikan dengan sambel joglo, yang rasanya empuk dan nikmat,” kata Andik Sutikno, pemilik kedai Bale Rasa saat ditemui Kamis (27/06/2024).
Tidak hanya itu, untuk menemani sambal trasi yang pedas, Es Kencono Wungu menjadi minuman yang sangat cocok. Es Kencono Wungu adalah perpaduan perasan jeruk buah dan teh bunga telang. Selain memiliki warna yang menarik, juga dapat menghilang rasa dahaga di siang hari. Tidak hanya itu, kandungan kaya akan vitamin C ini menjadi antioksidan bagi tubuh manusia.
![Kuliner Pedas Iga Goreng Sambal Trasi dan Es Kencono Wungu: Sajian Andalan Kedai Bale Tuban yang Rasanya Tak Terlupakan 3 Kuliner Iga Goreng Sambal Trasi.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/06/3578a28a-9570-4db5-935f-d3dbafb1af80-1.jpeg)
“Minuman ini memberikan rasa manis yang menyegarkan sekaligus mampu meredam kepedasan sambal trasi dengan sempurna,” terangnya.
Andi, sapaan akrabnya, mengatakan, untuk sajian Iga Goreng Sambal Trasi lengkap dengan lalapan dihargai Rp33 ribu, sedangkan sebungkus nasi yang dibalut daun jati dibanderol Rp4 ribu. Sementara segelas Es Kencono Wungu yang menyegarkan cukup membayar Rp12 ribu.
Salah satu pengunjung yang memesan menu ini, Nabila Fairus Sifa mengatakan, dia sengaja pesan Gareng Ngerakit Asmoro dan Es Kencana Wungu karena kedua hidangan ini tidak hanya menggugah selera tapi juga memberikan pengalaman kuliner yang berbeda.
![Kuliner Pedas Iga Goreng Sambal Trasi dan Es Kencono Wungu: Sajian Andalan Kedai Bale Tuban yang Rasanya Tak Terlupakan 4 Iga Goreng Sambal Trasi Tuban.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/06/6e61f6f8-de18-4a13-92ee-02a48e809c46-1.jpeg)
Dia mengatakan, Iga Goreng Sambal Trasi dengan paduan gurih dan pedasnya, sedangkan Es Kencono Wungu yang segar dan manis adalah kombinasi sempurna untuk menikmati makan siang yang istimewa di tengah teriknya matahari.
“Rasanya enak, Mas. Dagingnya juga empuk. Begitu pula sambal trasinya sangat enak tidak terlalu pedas, cocok untuk menggoyang lidah saya,” terang dara yang menempuh kuliah di Universitas Sunan Bonang Tuban itu.
![Kuliner Pedas Iga Goreng Sambal Trasi dan Es Kencono Wungu: Sajian Andalan Kedai Bale Tuban yang Rasanya Tak Terlupakan 5 Kuliner pedas Iga Goreng Sambal Trasi.](https://tugujatim.id/wp-content/uploads/2024/06/2999a2b3-e1d5-403d-9c48-2d8a1d25e0a8-1.jpeg)
Lala, sapaan akrabnya, menuturkan, dia sering ke Kedai Bale Rasa. Selain tempatnya yang rindang dan kental akan nuansa Jawa, pun pilihan menunya banyak. Cocok dinikmati baik sendiri atau bersama keluarga dan teman, sajian ini membawa pada petualangan rasa yang tidak terlupakan.
“Lumayan sering ke sini saat waktu makan siang. Harganya pun terjangkau,” ujarnya.
Program ini adalah program liputan untuk mendukung wirausaha lokal tumbuh dan berkembang. Supported by Paragon Corp (Wardah, Emina, Make Over, Puteri, Biodef dll)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati