PASURUAN, Tugujatim.id – Kebakaran Gunung Arjuno yang masih terjadi selama dua pekan terakhir membawa banyak dampak buruk bagi masyarakat sekitar. Pemerintah Provinsi Jatim memetakan setidaknya ada empat dampak utama yang terjadi akibat kebakaran Arjuno yang terus meluas.
Sekda Pemprov Jatim Adhy Karyono mengatakan, dampak yang cukup signifikan adalah berkurangnya debit air. Dari total 153 sumber mata air di kawasan Gunung Arjuno dan Tahura R Soerjo, 28 di antaranya mengalami kekeringan.
“Padahal kawasan Tahura R. Soerjo ini kawasan perlindungan dan sistem penyangga kehidupan yang punya fungsi hidrologis sebagai hulu dari DAS Brantas dan DAS Kedunglarangan,” ujar Adhy saat rakor di posko utama penanganan karhutla Arjuno di Kaliandra, Kecamatan Prigen, Jumat (08/09/2023).
Kedua, kebakaran hutan dan lahan Gunung Arjuno ternyata juga merusak sistem saluran air di pegunungan. Adhy menyebut, banyak saluran air atau pipa yang terbakar.
Sementara sebanyak 25 kelompok himpunan masyarakat pemakai air minum (hipam) di sekitar wilayah Tahura R Soerjo. Sebanyak 40.000 KK, termasuk PDAM, hotel, dan jasa usaha lain di sekitar Gunung Arjuno kesulitan mendapatkan air bersih.
“Terputusnya saluran air mengakibatkan distribusi air bagi masyarakat terputus dan berkurangnya air bersih,” imbuhnya.

Dampak selanjutnya adalah rusaknya habitat satwa-satwa liar yang menghuni kawasan Gunung Arjuno dan sekitarnya. Dengan luasan dampak kebakaran mencapai 4.796 hektare, ekosistem habitat satwa liar yang dilindungi pun rusak.
“Kebakaran Arjuno merusak habitat satwa liar. Mulai dari elang jawa, rusa, dan macan tutul,” imbuhnya.
Banyaknya pohon dan vegetasi hutan yang hangus terbakar juga berpotensi memicu terjadi ancaman bencana alam lain. Di antaranya, potensi banjir dan tanah longsor yang bisa terjadi di sekitar kawasan Tahura R. Soerjo ketika memasuki musim hujan.
“Karena itu, kami terus fokus upaya percepatan pemadaman baik oleh petugas gabungan di jalur darat maupun dengan helikopter waterbombing,” ujarnya.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati