Imbas Kenaikan HET, Harga Beras di Tuban Menyesuaikan Kebijakan Pemerintah

Dwi Linda

News

Harga beras.
Ilustrasi beras yang mengalami kenaikan sesuai harga eceran tertinggi (HET). (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

TUBAN, Tugujatim.id Harga eceran tertinggi (HET) yang baru saja diumumkan pemerintah memengaruhi harga beras di Tuban. Sejumlah pedagang mulai menyesuaikan harga jualnya untuk mengikuti kebijakan terbaru tersebut.

Sejak pengumuman kenaikan HET oleh Kementerian Perdagangan, harga beras di beberapa pasar tradisional di Tuban mengalami penyesuaian. Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Tuban, harga beras medium yang sebelumnya dijual Rp11.500 menjadi Rp 12.500 ribu. Sedangkan premium di kisaran Rp13.500-Rp15 ribu.

Sedangkan untuk HET beras medium dari Rp10.900 per kg menjadi Rp12.500 per kg. Sementara itu, beras premium yang sebelumnya Rp13.900 per kg menjadi Rp14.900 per kg (untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumsel).

Salah satu pedagang beras di Pasar Baru Tuban Aristya, 23, mengungkapkan, kenaikan harga ini tidak terhindarkan karena mengikuti aturan pemerintah.

Harga beras di Tuban.
Pedagang beras di Tuban menyesuaikan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET). (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

“Kami harus menyesuaikan dengan HET baru agar tidak melanggar peraturan. Walaupun naik, kami berharap masyarakat bisa memahami. Beras medium seperti Leran Rp12.600/kg, Rojo Lele Rp 12.000/kg. Kalau untuk premium ada merk Teratai, merak, dan juga sapi di kisaran Rp14.000-Rp15 ribu/kg,” ujarnya.

Kenaikan harga beras ini tidak hanya berdampak pada pedagang, tetapi juga dirasakan oleh konsumen. Warga Tuban, khususnya ibu rumah tangga, mulai mengeluhkan kenaikan harga ini karena beras merupakan salah satu kebutuhan pokok sehari-hari.

“Harga beras yang naik tentu memberatkan, apalagi pendapatan kami tidak bertambah. Harus pandai-pandai mengatur anggaran belanja,” kata Rina, 34, seorang ibu rumah tangga di Tuban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

Writer: Mochamad Abdurrochim

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...