TUBAN, Tugujatim.id – Memperingati perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, tidak seperti tahun sebelumnya. Tidak tampak kemeriahan yang ada karena digelar di tengah pandemi COVID-19.
Kendati demikian, perayaan tahun baru orang China ini bisa diharapkan berjalan dengan khidmat dan menjadi wujud toleransi keberagaman di Indonesia.
Wakil Bendahara Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tuban, Jamal Ghofir saat dikonfirmasi mengatakan, pihak mengajak umat yang merayakan Imlek untuk dirayakan secara sederhana, tanpa mengurangi makna.
Also Read
“Kami memohon untuk juga mentaati imbauan dari pemerintah. Mengingat perayaan ini digelar di tengah pandemi COVID-19,” kata Jamal Ghofir, Selasa (9/2/2021).
Pria lulusan S2 Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menambahkan, keragaman yang hadir di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, perbedaan ras, suku, bahasa, dan agama bukanlah alasan untuk saling bertikai antar anak bangsa. Saling menghormati dan menghargi (tasamuh) dalam perbedaan merupakan sebuah keharusan.
“Akhir-akhir ini, kita disuguhi pemberitan yang berkaitan dengan isu ras dan menjadi perbincangan baik di media maupun ruang-ruang diskusi lainnya,” kata
Pria yang juga menjadi dosen aktif di IAINU Tuban mengajak untuk selalu mengedepankan tabayun antar anak bangsa dan saling memaafkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Bangsa. Indonesia adalah negara hukum, biarlah hukum yang berbicara dan menyelesaikannya.
Bertepatan dengan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, pihaknya meminta untuk saling menjaga persaudaraan antar anak bangsa, di empat penjuru lautan semua adalah saudara.
“Selamat Hari Raya Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili untuk saudaraku yang merayakannya. Marilah kita perkuat ikatan persaudaran di Bumi Wali Tuban The Spirit of Harmony,” tutup ayah dua anak ini. (Mochamad Abdurrochim/gg)