SURABAYA, Tugujatim.id – Laga pamungkas antara Indonesia vs Maroko di Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Kamis malam (16/11/2023), berakhir dengan kekalahan Indonesia 1-3.
Salah satu suporter asal Sidoarjo, Bayu Satra, 22, mengatakan, pertandingan penentu kans Indonesia lolos 16 besar pada Kamis (16/11/2023) semalam cukup sengit.
Di babak pertama, Indonesia sempat tertinggal dua gol dari Maroko. Pertama, menit ke-29 lewat eksekutor penalti Anas Alaoui setelah Welber Jardim melakukan pelanggaran terhadap pemain Maroko Mohammed Hamony. Kedua, tendangan Abdelhamid Ait Boudlal menggenapkan skor Maroko menjadi 2-0.
Lalu Indonesia sempat menyusul dari tendangan bebas yang dilakukan Nabil Asyura melambung sempurna menembus gawang yang dijaga Taha Bernhozil.
“Pertandingan tadi lumayan menegangkan, apalagi setelah Indonesia kebobolan dua gol di babak pertama, dan kembali seru setelah Nabil Asyura memperkecil kedudukan lewat eksekusi bola mati. Tapi, hasil akhir menentukan segalanya, kita harus terima,” katanya selepas pertandingan di GBT Surabaya, Kamis malam (16/11/2023).
Sejatinya, Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke-16 besar. Namun, melihat hasil pertandingan grup E dan F, kans tersebut sangatlah tipis.
“Jujur kecewa, apalagi sebelumnya Indonesia sudah melakukan pemusatan latihan di Jerman. Seharusnya bisa lolos 16 besar, semoga ada keajaiban,” ujarnya.
Sementara itu, Sendy Brian, suporter asal Surabaya, menyebut jika meski dirundung kekecewaan, Iqbal Gwijangge dkk telah bekerja maksimal untuk memenangkan pertandingan.
“Kalau dilihat dari pertandingan seru, dari permainan Indonesia juga nggak jelek-jelek banget tapi mereka bisa melawan Maroko dengan baik. Jadi meski kalah tidak apa-apa, timnas memang kurang kualitasnya. Ini kan sebenarnya meski nggak lolos, ya gapapa dari Indonesia sudah berjuang dengan baik dari tiga pertandingan,” sambung Sendy.
Dia juga cukup menyayangkan keputusan wasit yang membatalkan gol untuk Timnas Indonesia setelah tendangan bebas Achmad Zidan menyentuh tangan kiri (handball) ke pemain Maroko. Tapi, di sisi lain adanya VAR yang membantu wasit untuk melihat situasi pertandingan lebih detail sehingga meminimalisasi terjadinya pelanggaran.
“Bagus, gara-gara ada VAR ini kita bisa tahu dia salah apa enggak, jadi pertandingan lebih fair,” ujarnya.
Kini, Indonesia kini berada di peringkat ketiga dalam klasemen Grup A dengan mengantongi dua poin dari tiga laga. Indonesia di dua laga sebelumnya ketika melawan Ekuador dan Panama hanya mampu imbang dengan skor 1-1.
Sementara itu, Grup A dipimpin oleh Maroko dengan perolehan enam poin, disusul Ekuador yang memperoleh lima poin.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati