SURABAYA, Tugujatim.id – Pembelajaran berbasis digital yang dirancang Institut Sepuluh November Surabaya (ITS) selama masa Covid-19 (2020-2022) “Intelligent Learning and Smart Campus” mendapat penghargaan dari UNESCO dan Kemendikbudristek.
“Intelligent Learning and Smart Campus” sendiri dirancang oleh sejumlah akademisi ITS yang terdiri dari Warek 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Adi Soeprijanto dengan anggota Bagus Jati Santoso, Heri Kuswanto, Siti Machmudah, Aulia Siti Aisjah, dan Fadlilatul Taufany.
UNESCO mengapresiasi dari segi pembuatan regulasi dan kesiapan infrastruktur pembelajaran berbasis digital yang dilakukan saat pandemi, hibah inovasi praktikum daring, insentif kuliah online, MOOC, tablet merah Digits, riset flagship intelligent learning, dan masih banyak lagi.
Beberapa di antaranya dibuat semasa pandemi Covid-19 seperti iProctor (Pengawas Ujian Berbasis AI), iAssesment (Ujian Dinamis Berbasis AI), RAISA (Robot Medis), iBoat, iCar, dan beberapa karya lainnya.
Untuk mendapat penghargaan dari UNESCO, ITS harus bersaing ketat dengan 131 perguruan tinggi dari 42 negara yang lolos seleksi.
“ITS jadi satu-satunya universitas dari Indonesia yang mendapat perhargaan itu dari UNESCO,” kata Adi Suprijanto, Jumat (08/12/2023).
Sementara itu, Kemendikbudristek mendapuk ITS sebagai juara 2 untuk Program Bantuan Penyelenggaraan dan Pembelajaran Digital (PD3).
Rektor ITS Mochamad Ashari menjelaskan kilas balik bagaimana ITS harus survive dalam memfasilitasi perkuliahan kepada mahasiswa saat pandemi Covid-19 melanda.
Sejumlah metode disiapkan. Di antaranya melalui penerbitan aplikasi myITS Classroom untuk kuliah daring, lalu pembelajaran asynchronous yang diakses lewat LMS (Learning Management System). Dimana, dosen menyiapkan materi kuliah yang bisa diakses kapan saja oleh mahasiswa.
“Waktu itu banyak terjadi perubahan rancangan kegiatan kampus. Semua kegiatan dialihkan ke virtual. Ini berdampak pada pengembangan intelektual maupun sosial para mahasiswa,” katanya.
Menurut dia, pandemi Covid-19 menjadi momen bagaimana percepatan keterampilan di bidang teknologi informasi dipaksa berjalan cepat. Sehingga, baik akademisi maupun mahasiswa menjadi terbiasa dengan platform dan perangkat lunak pembelajaran online.
“Konsistensi ITS dalam melahirkan inovasi-inovasi baru untuk pembelajaran dan kontribusi kepada bangsa dan masyarakat luas, sesuai keunggulannya yaitu di bidang teknologi digital merupakan pertimbangan UNESCO dalam memberi penghargaan,” ujarnya.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati