PASURUAN, Tugujatim.id – Seorang ibu-ibu jadi korban hoax isu pelaku penculikan anak di Kota Pasuruan. Lilis, ketua RT 2, RW 10, Perum Pesona Candi 6, Kelurahan Krampayangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, ini diduga dituduh hendak menculik anak oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Video CCTV bergambar dirinya jadi korban hoax isu pelaku penculikan anak disebar lewat pesan berantai dengan narasi tentang penculikan anak. Dalam video tersebut, terlihat sosok perempuan sedang berjalan di areal perumahan. Juga disertai tulisan yang menyatakan di Perum Pesona Candi 6 terjadi dugaan percobaan penculikan anak oleh wanita dari panti asuhan yang menggoda anak kecil untuk ditangkap. Akibat kabar bohong tersebut, ketua RW dan beberapa warga mendatangi rumah Lilis untuk klarifikasi pada Rabu (01/02/2023).
Lilis menegaskan, kabar penculikan anak di lingkungan perumahannya tidak benar. Namun, dia membenarkan bahwa ada perempuan dari panti asuhan yang meminta-minta sumbangan pada Selasa (31/01/2023).
“Ibu itu mendatangi anak saya di depan rumah, dia mau minta sumbangan untuk panti asuhan,” ujar Lilis.
Karena perumahan melarang peminta sumbangan masuk sembarangan, Lilis menyuruh perempuan tersebut masuk pos satpam. Perempuan tersebut juga diminta menunjukkan KTP-nya. Namun, karena takut perempuan tersebut berjalan pergi keluar.
“Dia cuma minta maaf aja terus pergi, demi kewaspadaan saya lapor ke babhinkamtibmas,” ungkapnya.
Petugas Binmas Polsek Bugul sempat mendatangi rumah Lilis. Polisi meminta keterangan dan bukti rekaman CCTV. Pada hari yang sama, video berisi gambar Lilis dengan narasi penculikan tersebar di grup WhatsApp.
“Lha kok malah video saya yang kesebar, dibilangnya mau nyulik anak, suami saya marah karena malu,” ungkapnya saat menjadi korban hoax isu pelaku penculikan anak.
Namun, hingga saat ini Lilis tidak tahu siapa orang yang kali pertama menyebarkan kabar bohong tersebut.
Sementara itu, Yuli Sumarni, wanita peminta sumbangan dari Yayasan Roudotul Shibyan, mengklarifikasi bahwa dirinya tidak ada niatan untuk menculik. Dia hanya ditugaskan untuk meminta sumbangan ke warga di Perum Pesona Candi 6.
“Saya minta maaf, saya cuma mau nyari sumbangan, tidak tahu kalau di sini harus lapor dulu ke RT,” ucapnya.
Sedangkan Ketua RW 3, Kelurahan Krampyangan, Fatkhurrozy menyatakan, dia meminta warga untuk meningkatkan keamanan meski isu penculikan anak di wilayahnya hanya kabar bohong. Dia juga mengimbau warga agar tidak gampang menyebarkan kabar yang belum tahu jelas kebenarannya.
“Saya pastikan kejadiannya tidak seperti kabar yang beredar. Saya juga sudah lapor ke kelurahan soal kabar bohong ini,” ujarnya.