SIDOARJO, Tugujatim.id – Jalan rusak sebagai jalur alternatif warga di Dusun Keling, Sukodono, Sidoarjo, sempat viral di media sosial. Bahkan, jalan rusak ditanami pohon pisang oleh warga pada Selasa (09/05/2023). Merespons aksi itu, Pemkab Sidoarjo gercep memperbaiki jalan.
Sekitar 10 pohon pisang sengaja ditanam oleh warga RT 16, RW 05, Dusun Keling, Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Senin malam (08/05/2023). Mereka melakukan aksi itu agar tidak membahayakan pengendara yang melintas.
“Jalan rusak itu sudah lama mulai ada pengerjaan pipa PDAM, kira-kira sejak awal 2023. Sebenernya sempat beberapa kali diperbaiki, tapi aspalnya kurang baik dan pemadatannya kurang maksimal. Jadi masih ambles,” kata salah satu warga bernama Mochammad Sochib pada Rabu (10/05/2023).

Lantas jalan rusak ditanami pohon pisang itu langsung viral dan mengundang perhatian banyak khalayak. Tidak butuh waktu lama pada Selasa pagi (09/05/2023), Pemkab Sidoarjo melalui PU Bina Marga dan SDA segera meninjau dan memperbaiki.
“RT sudah lapor ke RW dan desa tapi belum ada perbaikan. Akhirnya warga geram, sama warga ditanami pohon pisang biar viral sekalian. Setelah viral, pemkab langsung ke lokasi. Kenapa ya nunggu viral dulu, padahal kami sudah buat laporan lama,” imbuhnya.
Melalui pantauan Tugujatim.id pada Rabu (10/05/2023), Jalan Dusun Keling yang juga menjadi jalan alternatif mengarah ke perempatan Gedangan dan Desa Karangbong tersebut tengah diperbaiki. Satu buah vibratorry roller dikerahkan untuk memadatkan hasil timbunan sebelum diaspal.
Sochib menuturkan, jalan rusak ditanami pohon pisang tersebut memiliki jalur sepanjang 1,5 kilometer. Di mana kerusakan jalan tidak hanya ada di satu titik, tapi hampir sepanjang jalan hingga batas Dusun Keling.
“Banyak titik sebenarnya, mulai masuk Dusun Keling pas tikungan itu juga rusak, terus depan masjid sampai keluar batas Dusun Keling. Ya, alangkah baiknya diperbaiki mulai masuk Dusun Keling sampai batas keluar dusun,” paparnya.
Tidak adanya drainase sehingga rawan menimbulkan genangan air menjadi salah satu faktor jalan tersebut cepat mengalami kerusakan. Terlebih, menjadi alternatif, Jalan Dusun Keling setiap harinya dilalui oleh kendaraan bermuatan berat.
“Jalan di Desa Keling juga belum ada drainase. Makanya jalan sering rusak karena setiap hujan pasti banyak genangan. Kalau aspalnya kena genangan terus dilewati kan cepat rusak. Terus aspalnya juga kurang bagus sepertinya, terlalu tipis. Apalagi jalan itu levelnya rendah, kalau kendaraan berat lewat ya cepat rusak,” ujar Sochib.

Menurut pengakuannya, kerusakan jalan tersebut telah banyak menimbulkan korban. Bahkan, salah warga yang melintas pernah mengalami patah tulang akibat kecelakaan.
“Karena kubangannya cukup dalam dan lebar, jadi banyak yang jatuh. Kapan hari ada yang sampai patah tulang,” ucapnya.
Setelah melihat langkah Pemkab Sidoarjo, Sochib yang juga merupakan perwakilan RT 16 RW 05 berharap agar pemerintah tidak hanya memperbaiki jalan, tetapi juga penambahan drainase sehingga air hujan dapat tertampung dan tidak menimbulkan genangan. Sebab, ketika memasuki musim hujan tidak menutup kemungkinan jalan akan kembali rusak.
“Ya, senang (langkah pemkab) bisa langsung diperhatikan sama pemkab. Harapan kami selain jalan diperbaiki, alangkah baiknya dibuatkan drainase sekalian biar ndak banjir waktu hujan,” ujarnya.