BOJONEGORO, Tugujatim.id – Menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), agen tiket di Terminal Rajekwesi Bojonegoro mengaku mengalami peningkatan jumlah pembeli hingga tiga kali lipat. Peningkatan jumlah penjualan tiket di Terminal Bojonegoro itu kini bisa sampai 60 pembeli. Padahal hari biasanya hanya 20 pembeli.
Seperti yang diungkap salah satu agen tiket bernama Mania, dia menyebut usaha travelnya mengalami peningkatan bahkan hingga tiga kali lipat dari hari biasanya.
“Pasti, pasti ada peningkatan. Ini saja tadi sudah ada 60 orang yang membeli tiket travel di Terminal Bojonegoro menuju berbagai daerah. Kalau hari biasa hanya 20 orang,” katanya kepada Tugu Jatim, Kamis (23/12/2021).

Menurut dia, peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan transportasi bus jarak jauh di Terminal Bojonegoro ini akan berlangsung selama seminggu, mulai dari perayaan Natal hingga tahun baru.
“Kenaikan bisa sampai seminggu, biasanya mulai dari saat ini sampai nanti tahun baru,” ujarnya.
Namun berbanding terbalik dengan penumpang yang menggunakan moda transportasi bus dengan jarak dekat. Subandi, sopir bus jurusan Bojonegoro-Cepu ini mengatakan, meski Natal tinggal dua hari lagi, namun belum ada lonjakan penumpang.
“Sepi mbak, kalau sekarang masih sepi seperti ini,” ungkap Subandi.

Subandi menyebut, minimnya penumpang bus dalam kota saat libur Natal dan Tahun Baru sudah terjadi semenjak dua tahun lalu.
“Karena ada virus Covid-19 ini yang bikin sepi, sekarang bisa membawa 15-30 penumpang, kalau dulu sebelum korona, (penumpang) bisa sampai berdiri,” kata dia.
Meski begitu, dia tetap melakukan perjalanan dengan membawa penumpang dari Bojonegoro-Cepu atau sebaliknya, bahkan kadang dia juga melakukan perjalanan Bojonegoro-Surabaya.