Jakarta – Indonesia bakal menjadi tuan rumah konferensi internasional terkait pengurangan risiko bencana, Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 2022 nanti. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepertinya justru ingin gelaran tersebut menjadi sarana untuk mempromosikan wisata Indonesia ke panggung dunia.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas (ratas) terkait penyelenggaraan GPDRR di Istana Bogor, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga: Awas, Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian COVID-19 hingga 48 Persen
Dalam pembukaan ratas yang disiarkan langsung melalui channel YouTube Sekretariat Negara itu, ia meminta menteri-menterinya untuk menjadikan konferensi internasional itu sebagai ajang promosi wisata.
“Tentu saja jangan sampai lupa bahwa kehadiran 190-an negara tadi dapat kita gunakan untuk momentum mempromosikan pariwisata Indonesia,” terang Jokowi.
Tak hanya itu, dirinya juga meminta agar menteri dan juga jajarannya betul-betul mempersiapkan GPDDR tersebut.
“Penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction yang akan diselenggarakan tahun 2022 perlu kita persiapkan,” kata Presiden dalam pengantarnya.
Untuk diketahui, forum dua tahunan tersebut dibentuk oleh United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) untuk meninjau kemajuan berbagai pengetahuan, mendiskusikan perkembangan, dan tren terbaru dalam penanganan kebencanaan. Forum tersebut rencananya akan dihadiri oleh 193 negara.
Baca Juga: Mau Belanja Aman di Online Shop? Tips-tips Ini Wajib Anda Ketahui!
“Jadi memang ini akan menjadi sebuah forum besar dan dihadiri kurang lebih nanti 5 ribu sampai 7 ribu peserta. Oleh sebab itu, ini harus dipersiapkan dengan baik,” imbuhnya.
Selaku tuan rumah, Presiden meyakini bahwa Indonesia telah memiliki banyak pengalaman dalam menyelenggarakan berbagai konferensi internasional. Dalam forum yang nantinya akan diselenggarakan di Bali tersebut, Presiden meminta agar Indonesia bisa memanfaatkan momentumnya untuk kepentingan nasional hingga untuk promosi pariwisata.
“Kita memanfaatkan konferensi berskala dunia ini untuk kepentingan nasional kita sekaligus penegasan peran Indonesia dalam pengurangan risiko bencana di dunia,” pungkasnya. (gg)