News  

Kakek asal Tuban Dikabarkan Hilang di Bendungan Gerak Babat, Diduga Tenggelam saat Mandi di Sungai 

Kakek asal Tuban. (Foto: dok. Polsek Widang/Tugu Jatim)
Kapolsek Widang AKP Rukimin berkoordinasi dengan pemerintahan setempat di lokasi kejadian tempat seorang kakek bernama Karnoto, warga Desa Simorejo, Kecamatan Widang, Tuban, yang hilang di dekat pintu Bendungan Gerak Babat, Selasa (08/11/2022). (Foto: dok. Polsek Widang)

TUBAN, Tugujatim.id – Insiden seorang kakek asal Tuban bernama Karnoto, 65, warga Desa Simorejo, Kecamatan Widang, Jatim, dikabarkan hilang diduga tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Selasa siang (08/11/2022).

Kapolsek Widang AKP Rukimin saat dikonfirmasi membenarkan terkait peristiwa itu kakek asal Tuban diduga tenggelam itu. Rukimin mengatakan, kakek itu hilang saat mandi di dekat pintu Bendungan Gerak Babat wilayah desa setempat.

“Korban berangkat mandi diperkirakan pada pukul 11.45 WIB, hilangnya pukul 12.15 WIB,” ujar Rukimin kepada Tugu Jatim lewat pesan singkatnya.

Mantan Kapolsek Jenu ini menambahkan, pihak sedang koordinasi dengan pihak keluarga dan pemerintahan setempat. Selain itu, peristiwa ini juga telah diteruskan ke BPBD Kabupaten Tuban guna proses pencarian.

Kakek asal Tuban. (Foto: dok. Polsek Widang/Tugu Jatim)
Petugas saat akan mencari korban diduga tenggelam di Desa Simorejo, Kecamatan Widang, Tuban. (Foto: dok. Polsek Widang)

“Kami masih menunggu kedatangan dari BPBD untuk mencari korban,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tuban Sudarmaji saat membenarkan terkait informasi dugaan tenggelam korban kakek asal Tuban di Sungai Bengawan Solo. Saat ini tim dari BPBD sedang persiapan pemberangkatan menuju titik hilangnya korban.

“Benar, kami baru mendapat info. Tim langsung meluncur ke lokasi,” terangnya.

Untuk diketahui, Bendung Gerak mempunyai banyak fungsi di antaranya untuk irigasi, kebutuhan industri, dan terutama pengendalian banjir di wilayah hilir Sungai Bengawan Solo. Bendungan ini kali pertama pertama diresmikan Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri pada 3 April 2004.