SIDOARJO, Tugujatim.id – Semakin aneh-aneh saja kelakuan masyarakat zaman sekarang. Alasan karena kesal kalah main “game online“, RF, 24, warga Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, ini tega melampiaskan emosinya kepada anaknya yang masih di bawah umur pada 29 Juni 2021. Lepas kontrol, sambil marah-marah, bapak ini memukul punggung anaknya sebanyak satu kali menggunakan telapak tangan kanan. Bahkan, wajah anaknya juga ditampar dengan baju.
Kejadian kekerasan fisik terhadap anak tersebut bermula saat dirinya pulang kerja, setibanya di rumah, RF melihat kondisi rumah berantakan dan anaknya belum mandi.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro menjelaskan, RF mengajak anaknya mandi, tapi dia nangis tidak mau mandi. Karena itu, RF pun sempat cekcok dengan istrinya. Karena terbawa emosi, RF memaksa anaknya untuk tetap mandi dengan melepas paksa baju sang anak.

“Dari situlah kekerasan fisik dilakukan RF pada anaknya yang tidak mau disuruh mandi. Baju korban dibuka paksa, lalu punggungnya dipukul sekali dengan telapak tangan kanan sambil berkata keras pada anaknya. Tidak berhenti sampai di situ, RF masih saja memukuli wajah korban dengan baju. Ternyata emosi pelaku tersulut karena kalah main game online,” terangnya saat konferensi pers pada Selasa (13/07/2021).
Sebelumnya, di media sosial beredar video berdurasi 17 detik merekam kekerasan fisik seorang bapak (RF, red) pada anaknya yang masih balita. Menindaklanjuti video viral tersebut, Satreskrim Polresta Sidoarjo melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak bergerak cepat mengungkap kasus ini.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, tim Satreskrim Polresta Sidoarjo berhasil menangkap RF, ayah kandung dari korban kekerasan fisik, pada 11 Juli 2021 di rumah orang tuanya di Tanggulangin.
Bahkan, korban juga telah divisum. Dan ternyata ada luka di bagian telinga, pipi, dan kepalanya. Karena itu, sebagai tersangka kekerasan fisik terhadap anak di bawah umur, kini RF meringkuk di balik jeruji tahanan.
Ancaman hukuman bagi RF paling lama 3 tahun 6 bulan. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 UURI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UURI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.