SURABAYA, Tugujatim.id – Memasuki Agustus, Jalan Darmokali di Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, yang letaknya persis di seberang Sungai Jagir ini selalu penuh dengan nuansa merah putih.
Sejak pertengahan Juli, sejumlah lapak pernak-pernik kemerdekaan sudah mulai buka. Biasanya, mereka akan menjajakan barangnya hingga akhir Agustus.
Warga setempat, Sejinah menceritakan awal mula mengapa kampung ini disebut Kampung Bendera. Sebelum menjadi Kampung Bendera, kawasan Darmo Kali hanyalah kampung biasa dengan ragam aktivitas warganya. “Sebelumnya itu orang-orang yang jahit dan jual bendera di daerah Jagir terus kena gusuran terus pindah ke sini jualan bendera,” ucapnya, pada Minggu (6/8/2023).

Ia mengatakan, awal terbentuk Kampung Bendera, penjual pernak-pernik kemerdekaan tidaklah sebanyak seperti sekarang. Hanya bebera segelintir saja. Namun, lambat laun karena dinilai cukup menguntungan, banyak warga yang mulai berekspansi berjualan bendera di kawasan ini setiap Agustus.
“Adik saya itu dulu pengen ikut jualan gini tapi kalau bantu saya nggak cukup. Ya sudah tak carikan barang di agen dia buka lapak sendiri. Itu kemudian nyebar jadi banyak yang jual,” ucapnya.
Sejinah yang bekerja sebagai penjahit bendera ini bisa meraup untung mencapai Rp1 juta dalam sehari. Ia tidak hanya mengandalkan pembeli satuan, tetapi juga menerima pesanan dari berbagi daerah. “Karena di sini penjualnya banyak jadi orang itu lebih gampang milih. Kalau saya ya ngandelin pesanan dan ngirim ke mana-mana di luar Surabaya,” bebernya.

Menurut pengakuan perempuan yang memiliki 11 bersaudara ini, rata-rata penjual dan produsen bendera di kawasan Darmokali bisa berjualan 24 jam non-stop hingga 18 Agustus. “Gini ini nggak pernah tutup. Saya juga tidur di sini (lapak). Kalau orang cari barang malam-malam ya saya layani,” ungkap Sejinah.
Karena menjadi pusat para tengkulak, tak ayal Kampung Bendera menjadi tujuan andalan warga untuk berbelanja pernak-pernik kemerdekaan. Selain banyak pilihan, harga yang cenderung miring di pasaran menjadi alasan dominan oleh para pembeli.
Pembeli bendera asal Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, bernama Tari mengaku sengaja membeli aksesoris kemerdekaan di Kampung Bendera lantaran pilihannya lebih bervariatif dan harga yang lebih terjangkau dibanding di tempat yang lain.
“Ini tadi beli bendera bentuk kipas, sama rumbai merah putih untuk dipasang di pagar rumah untuk menyemarakkan kemerdekaan. Tadi kebetulan pas jalan-jalan sama keluarga sekalian bapak cari umpak untuk pasang bendera di rumah sama saya beli akeseoris lainnya,” kata Tari.
“Meski jauh dari rumah tapi tiap cari aksesoris kemerdekaan ya di sini. Karena kan ini pusatnya, pilihannya lebih banyak, harga juga lebih murah,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti