SURABAYA, Tugujatim.id – Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menyatakan terdapat 254 kian maupun ulama di Jawa Timur (Jatim) yang meninggal dunia akibat COVID-19. Selain itu, ia menilai jumlah tersebut juga dipengaruhi lantaran Jatim merupakan wilayah yang memiliki nilai religiusitas yang kuat.
“Forkopimda peduli ulama, bahwa diketahui bersama, sebanyak 254 ulama yang meninggal dunia (selama COVID-19 di tahun 2020 ini, red). Jawa Timur adalah provinsi yang mempunyai religius sangat kuat,” jelas Kapolda Jatim saat ditemui pewarta, Selasa (29/12/2020), Pukul 10.00 WIB.
Di sisi lain, Irjen Pol Nico Afinta juga menyampaikan terkait tempat karantina, khususnya di Surabaya. Karena masih banyak orang yang terkena COVID-19 dan melakukan isolasi mandiri, walau sempat ada potensi tidak disiplin, bisa keluar rumah dan berpindah tempat.
Baca Juga: Kaleidoskop Internasional 2020: Kebakaran Hutan Australia hingga Ledakan Beirut
“Ini akan kita pindah ke tempat karantina yang sudah disiapkan oleh pemerintah atau tempat yang sudah ada di kampung tangguh, karena kita ketahui bersama bahwa ada 2.500 kampung tangguh yang di dalamnya ada sekolah dan balai desa yang bisa dimanfaatkan untuk karantina,” tutur Kapolda Jatim di lokasi doorstop, Rupatama.
Rencananya, Kapolda Jatim, Pemda dan Satgas Provinsi akan menyiapkan lokasi untuk karantina mandiri selama 14 hari untuk OTG. Bila orang tersebut sudah dinyatakan sembuh total, boleh kembali ke lingkungan masyarakat. (Rangga Aji/gg)