BATU, Tugujatim.id – Kasus campak rubella di beberapa daerah di Jatim naik. Karena itu, warga harus waspada terhadap penyakit ini, termasuk di Kota Batu. Berdasarkan data hingga Januari 2023, Kota Batu belum menerima laporan kasus ini.
Data kasus campak rubella di Kota Batu pada 2022, ada empat kasus saat Januari saja. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Batu dr Susan Indahwati membenarkan hingga Januari 2023 ini masih belum ditemukan kasus campak.
Dia merinci kasus pada 2022, tiga kasus ditemukan di Desa Punten dengan penderita usia 7 tahun, 15 tahun, dan 45 tahun. Satu kasusnya ditemukan di Desa Bulukerto.
”Untuk tahun ini, belum ada laporan kasus campak rubella,” kata Susan.
Dia melanjutkan, empat kasus pada tahun lalu itu belum bisa dikatakan berbahaya. Sebab, ada puluhan kasus yang terjadi di Madura. Artinya, ada yang lebih tinggi kasus yang ditemukan.
Susan pun berharap masyarakat lebih waspada dan memahami gejala campak. Antisipasinya, masyarakat yang memiliki balita diwajibkan diimunisasi. Mulai dari umur 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD.
”Pada 2020, capaian vaksinasi campak rubella di Kota Batu sebesar 93,01 persen,” ujarnya.
Untuk diketahui, tujuh daerah di Jatim mengalami peningkatan kasus campak rubella. Yaitu, Bangkalan, Magetan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. Penyakit campak ini terjadi karena faktor penurunan cakupan imunisasi saat pandemi Covid-19. Hal itu menyebabkan banyak anak yang tidak mendapat imunisasi rutin lengkap.