PASURUAN, Tugujatim.id – Kebakaran Arjuno di Pasuruan yang kembali membara sejak Minggu malam (22/10/2023) hingga kini masih belum padam. Ratusan petugas gabungan diterjunkan untuk memadamkan karhutla.
Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi mengatakan bahwa kebakaran Arjuno belum bisa sepenuhnya dipadamkan hingga Senin siang (23/12/2023).
“Beberapa tim kembali pemadaman ke lokasi hari ini karena memang masih ada titik api,” ujar Sugeng.
Sebanyak total 117 anggota tim gabungan berangkat ke lokasi kebakaran Arjuno di kawasan atas Gunung Ringgit, Desa Ledug, Kecamatan Prigen. Sugeng merinci tim gabungan terdiri dari 25 petugas Perhutani dan 15 petugas Tahura R. Soerjo.
Kemudian dari unsur relawan ada sebanyak 50 relawan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH), 20 relawan kesatuan tangan tergerak (KTT), hingga 7 anggota masyarakat peduli api (MPA). Pemadaman akan dilakukan secara manual dengan memukul api dengan kayu dan membuat sekat bakar.

“Mudah-mudahan pemadaman secara manual api yang kembali menyala di Gunung Ringgit kembali segera teratasi,” ungkapnya.
Kebakaran yang berawal dari titik api di lahan yang dimanfaatkan warga di bawah naungan Perhutani ini diperparah dengan kondisi cuaca panas. Fenomena El Nino yang berdampak pada kemarau panjang dan suhu panas yang tinggi membuat banyak vegetasi hutan yang mengering.
“Kalau tanaman-tanaman kering mudah terbakar,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran Gunung Arjuno di wilayah Pasuruan kembali terjadi. Api kebakaran ini terlihat jelas dari wilayah Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Berdasarkan pantauan tugujatim.id, garis rembetan api berwarna merah terlihat jelas di lereng Gunung Arjuno pada Minggu malam (22/10/2023). Rembetan api ini terlihat menjalar di bagian atas sisi timur laut Gunung Arjuno.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati