TUBAN, Tugujatim.id – Kecamatan Kerek menjadi wilayah dengan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) tertinggi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Hingga 25 Januari 2025, dari total 215 kasus PMK yang tersebar di 20 kecamatan, Kerek mencatat 70 kasus.
Angka kasus PMK ini jauh melebihi kecamatan lain, seperti Soko dengan 34 kasus serta Grabagan dan Jenu yang masing-masing mencatat 22 kasus.
Dari keseluruhan kasus PMK, 186 ekor ternak masih dalam perawatan, 13 ekor terpaksa dipotong, 13 lainnya mati, dan 13 ekor telah dinyatakan sembuh.
Meski demikian, beberapa kecamatan, seperti Bangilan, Merakurak, Montong, Parengan, dan Tuban, hingga kini masih bebas dari kasus PMK.

Menghadapi lonjakan kasus ini, Pemerintah Kabupaten Tuban melalui dinas ketahanan pangan pertanian dan perikanan (DKP2P) mengambil langkah tegas. Pasar hewan di seluruh wilayah Tuban akan ditutup selama 21 hari, mulai 28 Januari hingga 17 Februari 2025.
“Selain vaksinasi yang telah kami distribusikan sebanyak 7.000 dosis, tim dokter hewan dan paramedis terus bekerja menangani ternak sakit di lapangan,” ujar Kabid Kesehatan Hewan DKP2P Tuban Pipin Diah Larasati.
Selain itu, desinfeksi dilakukan di pasar hewan dan kandang warga untuk mencegah penyebaran virus. Pengawasan lalu lintas ternak juga diperketat dengan mewajibkan sertifikat vaksinasi dan uji laboratorium.
Baca Juga: Dugaan Pesta Miras Oplosan, Dua Pemuda di Mojokerto Tewas
Pemkab Tuban terus mengimbau peternak untuk menjaga kebersihan kandang, memberikan pakan yang cukup, dan memastikan ternak divaksinasi. Masyarakat juga diminta segera melaporkan ternak yang sakit dan menghindari membawa ternak yang tidak sehat ke pasar.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat menekan penyebaran kasus PMK, khususnya di wilayah-wilayah dengan kasus tinggi seperti Kecamatan Kerek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati