Kehilangan Anak dan 2 Cucunya, Warga Krebet Malang Lihat Jenazah Membiru Diduga Terkena Gas Air Mata

Dwi Lindawati

News

Warga Krebet. (Foto: Rubianto/Tugu Malang)
Debi Asta Putri Purwoko semasa hidup. (Foto: Rubianto/Tugu Malang)

MALANG, Tugujatim.id – Duka mendalam dirasakan Guntur Purwoko, 57, warga Krebet, Kabupaten Malang. Sebab, dia kehilangan satu anak kandung yakni Debi Asta Putri Purwoko, 34; dan dua cucunya Naila Deby Anggraini, 13; dan Natasya Deby Ramadhani, 16, dalam tragedi gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (01/10/2022).

Mereka meninggal dunia usai tragedi itu terjadi. Hingga kini, setidaknya sudah ada 131 warga yang meninggal dunia dalam peristiwa itu.

Guntur mengatakan, Debi adalah anak pertama dan anak kesayangannya. Memang Debi adalah pribadi yang tomboi. Bahkan, dia bisa nyopiri truk.

”Dia melakukan kesalahan apa saja, saya tidak bisa marah,” katanya saat ditemui di rumah duka di Wajak, Kabupaten Malang, Rabu (05/10/2022).

Sedangkan Natasya adalah cucu pertamanya. Natasya dan Naila adalah cucu kesayangannya.

”Sejak kecil mereka bersama saya. Mereka memanggil saya bapak,” kata pria yang juga warga Krebet, Kabupaten Malang, ini.

Warga Krebet. (Foto: Rubianto/Tugu Malang)
Guntur Gunawan saat ditemui di rumah duka di Wajak, Kabupaten Malang. (Foto: Rubianto/Tugu Malang)

Dia bercerita, hampir setiap hari dua cucunya itu mampir ke rumahnya usai sekolah. Biasanya Naila yang sekolah di SMPN 2 Krebet, Kabupaten Malang, datang terlebih dulu. Lalu Natasya yang sekolah di SMKN 1 Malang datang. Termasuk pada Sabtu (30/09/2022) sebelum tragedi Stadion Kanjuruhan, keduanya sempat mampir ke rumahnya.

”Dari siang, baru Magrib pulang katanya mau nonton Arema bersama keluarga,” katanya.

Dia tidak punya firasat apa-apa. Dia juga tidak menonton Arema FC sekalipun dari layar televisi.

”Sekitar pukul 20.00, saya tidur,” katanya.

Baru sekitar setengah tiga dini hari, dia terbangun.

”Adik saya bangunin, katanya cucu saya wafat di Kanjuruhan,” katanya.

Dia menuju Kepanjen. Tapi belum sampai di Kepanjen, anaknya yang dikabarkan meninggal dunia.

TURUT BERDUKA AREMANIA TUGU MEDIA GROUP

”Jenazah katanya sudah berangkat, hingga saya putar balik ke Wajak,” imbuhnya.

Sebelum dimakamkan, dia sempat melihat jenazah tiga orang yang dia sayangi itu tampak setengah badan mereka, yakni dari dada ke atas membiru.

”Mungkin karena gas air mata itu, dan kehabisan oksigen. Saya tidak tahu kenapa membiru,” kata pensiunan pabrik tebu krebet ini.

Dia mengaku ikhlas atas tragedi yang menimpa anak dan kedua cucunya itu.

”Saya ikhlas, semoga menjadi yang terakhir (kejadian di Stadion Kanjuruhan, red),” ujarnya.

 

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

MBG di Kota Mojokerto.

MBG di Kota Mojokerto Tetap Jalan saat Ramadan, Siswa Bakal Bawa Pulang Makanan ke Rumah

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mojokerto untuk berbagai jenjang sekolah masih berlangsung walau masuk bulan ...