Kekerasan Seksual Marak, Lembaga Perlindungan Anak Jatim Sebut 2 Penyebab Ini

Herlianto A

KriminalNews

Ilustasi kekerasan pada anak
Ilustasi kekerasan pada anak. (Foto: Pixabay)

Tugujatim.idLembaga Perlindungan Anak Jawa Timur menyoroti maraknya kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi di lembaga pendidikan. Lembaga ini menyayangkan minimnya pencegahan pada kasus pencabulan ini.

Memang di Jawa Timur saat ini tengah dihebohkan oleh tiga kasus kekerasan seksual yang sedang menjadi atensi publik nasional. Pasalnya, kekerasan seksual tersebut terjadi di lembaga pendidikan yang seharusnya melindungi anak.

Tiga kasus itu di antaranya, dugaan pencabulan oleh anak kiai Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah Jombang, Moch Subchi Azal Tsani. Beberapa waktu lalu kasus ini sempat melibatkan ribuan polisi untuk menangkap sang pelaku.

Baca JugaDugaan Eksploitasi Ekonomi Anak, Polda Jatim Periksa 12 Unit Usaha SMA SPI Kota Batu

Yang kedua dugaan pencabulan dan eksploitasi oleh pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia, Julianto Eka Putra, di Kota Batu. Sementara kasus ketiga adalah pencabulan yang dilakukan oleh seorang pengasuh pondok pesantren di Banyuwangi.

Isa Ansori, Kepala Bidang Data, Informasi, dan Litbang Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur, menyayangkan maraknya kasus kekerasa seksual pada anak saat ini. Menurutnya, lingkungan pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak bukan sebaliknya.

Isa membeberkan dua sebab terjadinya kekerasan seksual di lingkungan pendidikan. Pertama, kurangnya pemahaman tentang anak di lingkungan pendidikan tersebut. Kedua, adanya relasi kuasa antara anak dan pelaku yang memuat korban tidak berani melawan.

“Guru dengan murid, kiai dengan santri. Itu kan ada relasi kuasa,” ujar Isa.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Belum Usai, Bos SMA SPI Diperkarakan Lagi soal Dugaan Eksploitasi Ekonomi Anak

Relasi kuasa ini, menurut Isa, anak-anak dianggap sebagai makhluk yang lemah, sedangkan pelaku merupakan orang dewasa yang harus dihormati dan dituruti kemauannya. Selain itu, kekerasan seksual kerap terjadi karena minimnya pencegahan di lingkungan pendidikan.

“Kita tidak terlalu kuat dalam proses pencegahan. Kalau sudah terjadi baru orang ramai. Kalau belum terjadi tidak ada pencegahan,” kata Isa.

Untuk mengurangi kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, LPA Jatim mengusulkan adanya sekolah dan pesantren ramah anak. Sebagai bentuk pencegahan kekerasan, dilakukan sosialisasi untuk penguatan pemahaman bagaimana melindungi anak-anak.

Kemudian sekolah tersebut terus didampingi dan dievaluasi agar lingkungannya benar-benar bisa dipastikan ramah anak.

“Evaluasinya berbentuk seperti akreditasi,” kata dia.

Di samping itu, Isa juga berharap dinas-dinas terkait bisa lebih aktif dalam melakukan pencegahan kekerasan seksual pada anak.

 


Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim

 

 

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...