MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wisata air terjun di Kabupaten Mojokerto memang menawan. Sebab belum banyak lokasi air terjun di Kabupaten Mojokerto terjamah oleh wisatawan. Terlebih beberapa spot air terjun di Bumi Majapahit ini memiliki jalur yang cukup menantang adrenalin, khususnya bagi orang yang tidak terbiasa dengan rute pendakian.
Walau demikian, musim kemarau yang sedang melanda menjadi sebab debit air beberapa coban di Kabupaten Mojokerto berkurang. Hal ini dapat dijumpai di Air Terjun Watu Gedhek dan Air Terjun Watu Kodok.
Aliran Air Terjun Watu Gedhek yang terdapat di Nogosari, Pacet, Kabupaten Mojokerto, tampak tidak sederas sebelumnya. Petugas loket yang berjaga, Anggi Sapna menjelaskan, musim kemarau yang tidak kunjung henti membuat debit air berkurang sehingga aliran air terjun tidak deras seperti sebelumnya.
“Maka orang-orang banyak yang memilih ngecamp (melakukan camping). Mungkin karena kemarau belum selesai, jadi pas ke air terjun itu ya tidak terlalu deras,” ujar Anggi, Sabtu (30/09/2023).
Hal senada turut diucapkan petugas loket air terjun Watu Kodok, Yoyok Andri. Dia juga mengatakan bahwa pengaruh musim kemarau panjang membuat debit air terjun berkurang. Hal ini membuat banyak pengunjung memutuskan mengunjungi sungai yang terbentuk dari aliran Air Terjun Watu Kodok.
“Mungkin karena habis lihat kolam, terus yang terdekat ya sungai kecil di sebelah selatan. Itu kalau buat sekadar nyantai saja sudah enak. Kalau ke air terjun ya belum tentu deras karena masih musim kemarau,” ujar Yoyok.
Maka, kunjungan ke air terjun memang disarankan ketika awal musim hujan tiba. Selain debit air sudah meninggi, derasnya air terjun dapat mempercantik pemandangan sekaligus membuat hasil swafoto lebih terlihat hidup.
“Kan kalau airnya deras itu bagus. Pas ambil foto kelihatan airnya deras, buat menikmati pemandangan juga enak. Pas awal-awal hujan gitu,” imbuh Yoyok.
Walau begitu, kunjungan air terjun saat awal musim hujan perlu mendapat perhatian ekstra. Terlebih untuk jalur setapak menuju air terjun. Sebab, menurut Anggi, dikhawatirkan jalur yang licin malah membuat pengunjung kesulitan menuju air terjun.
“Pokoknya selalu hati-hati saja. Kalau belum yakin (ke air terjun) pas musim hujan juga tidak perlu dipaksakan,” kata Anggi.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati