Tugujatim.id – Beberapa pekan lalu, musibah banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang telah merendam 11 kabupaten atau kota, kini berangsur-angsur surut. Warga yang sempat mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.
Tapi, ada beberapa kendala yang kini dihadapi warga setelah banjir mulai mereda, di antaranya pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari seperti sembako hingga air bersih.
Dinukil dari postingan media sosial resmi Kemenag RI menyebutkan untuk meringankan beban korban, Kementerian Agama Republik Indonesia hari ini (31/01/2021) mulai menyalurkan bantuan kepada para korban. Bantuan diberikan secara simbolis oleh Sekjen Kemenag Nizar Ali kepada Kakanwil Kemenag Kalsel dan DWP Kemenag Kalsel di Asrama Haji Banjarmasin.

Bantuan perdana yang diberikan ini berupa uang senilai Rp 200 juta, perlengkapan alat salat, dan alat penjernih air. Donasi tersebut bersumber dari bantuan ASN yang terhimpun dalam gerakan Kemenag Peduli Tanggap Darurat Bencana.
“Mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalam kepada masyarakat Kalsel. Mudah-mudahan ada hikmah di balik semua ini,” ujar Sekjen Kemenag Nizar Ali.
Nizar menyampaikan salam Gus Menteri Yaqut Cholil Qoumas kepada masyarakat Kalsel. Menag menjadwalkan untuk menyerahkan bantuan. Namun, karena ada tugas lain sehingga harus diwakilkan kepada sekjen.
Usai menyerahkan bantuan, Nizar Ali dan rombongan meninjau tembok pagar Asrama Haji yang runtuh akibat banjir, lalu meninjau madrasah dan KUA di Kabupaten Banjar.
Di Madrasah Diniyah Awaliyah Babussalam, genangan banjir masih tampak merendam bangunan setinggi pinggang orang dewasa itu. Begitu juga di KUA Martapura Barat dan Madrasah Ibtidaiyah Al Hamidiyah, genangan banjir masih tampak merendam bangunan.
Banjir juga berdampak pada kerusakan sejumlah aset Kementerian Agama, di antaranya, terendamnya dua Kantor Kemenag di Banjarbaru dan Hulu Sungai Tengah. Selain itu, juga 5 unit rumah dinas, wisma, 15 unit KUA, 275 madrasah, 52 unit pesantren, 972 masjid, 5 gereja Kristen, 5 gereja Katolik, dan 3 unit rumah ibadah umat Buddha. (Mochammad Rochim/ln)