TUBAN, Tugujatim.id – Kemenag Tuban meminta calon jamaah haji (CJH) untuk menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait kepastian besaran BPIH. Sebab, saat ini besaran biaya haji 2023 masih dalam tahap pembahasan bersama Komisi VIII DPR RI.
“Itu baru sebatas usulan pemerintah kepada DPR, nanti akan dibahas bersama. Untuk masyarakat maupun jamaah dimohon bersabar menunggu informasi dan kepastian BPIH tahun ini,” ujar Kasi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Tuban Ashabul Yamin pada Selasa (24/01/2023).
Yamin, sapaan akrabnya, mengatakan, usulan yang disampaikan pemerintah ini paling tidak bisa menjadi gambaran berapa nantinya biaya yang perlu disiapkan untuk pembayaran. Tentu keputusan akhir nanti BPIH diharapkan tidak sampai memberatkan CJH sehingga diminta untuk tidak cemas.
“Kami tunggu saja nanti keputusan dari pemerintah seperti apa,’’ tegasnya.
Ketika nanti telah diputuskan berapa besaran BPIH, dia mengatakan, tentu sudah melalui perhitungan yang matang. Semua disesuaikan dengan biaya selama pelaksanaan haji. Besaran biaya pun disesuaikan dengan kurs dolar dan riyal.
“Pastinya tidak mungkin dengan tahun sebelumnya. Sebab, kurs dolar maupun Riyal juga berubah-ubah,’’ ujarnya.
Penetapan BPIH nantinya akan diperkirakan akan berbarengan jumlah kuota haji yang akan didapatkan oleh setiap daerah. Harapannya, Tuban bisa mendapatkan tambahan kuota.
“Insyaa Allah segera. Dan bisa juga (bersamaan dengan pengumuman kuota haji, red),” tambahnya.
Untuk diketahui, Kemenag RI tengah mengajukan rencana usulan kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun ini menjadi Rp69,1 juta atau naik dari 2022 yang hanya Rp39,9 juta. Kemenag menilai usulan kenaikan ini telah melalui pertimbangan matang. Salah satunya untuk memenuhi prinsip keadilan dan keberlangsungan dana haji.