BATU, Tugujatim.id – Kereta gantung yang rencananya akan dibangun tahun ini (2022) di Kota Batu urung direalisasikan, namun pembahasannya terus dilanjutkan. Kali ini, Doppelmayr, perusahaan penyedia tranposrtasi kereta gantung (Cable Car) dari Austria, mempresentasikan kembali rancangan terbaru dari mega proyek transportasi ini. Diyakini, rancangan terbaru tersebut lebi ideal untuk Kota Batu sebagai kawasan pariwisata.
Hans Tost, Perwakilan Doppelmayr, menjelaskan bahwa kereta gantung di Indonesia memang belum pernah ada diterapkan. Untuk kawasan Asia tenggara, negara terdekat yang memakai kereta gantung adalah di Vietnam. Di sana kereta kabel itu dibentangkan melewati pantai.
Namun begitu, kontur Kota Batu berbeda dengan di Vietnam. Kota Apel memiliki lanskap alam yang berupa pegunungan.
”Jadi, menurut kami yang ideal adalah kereta Cable Liner. Jika jadi, nanti kapan pembangunannya menyesuaikan kesiapan kontraktor,” kata dia
Hans memaparkan bahwa kereta gantung cable liner cukup efektif secara mobilitas. Satu unit kereta kabel setara dengan 100 bus. Selain itu, imbuhnya, kereta kabel bisa mengangkut 500 orang per jamnya. Untuk sekali jalan, sangat efektif.
Walaupun demikian, perencanaan ini masih belum menemukan kesepakatan terkait rencana pembangunan. Pihaknya hanya sekedar memaparkan penjelasan teknis terkait kereta kabel tersebut.
Sementara itu, Tomy B Satrio, Komisaris Utama PT Among Tani Indonesia (ATI), mengatakan bahwa rencananya kereta kabel ini memiliki rute dari Coban Putri hingga Desa Tlekung. Diperkirakan panjangnya mencapai 1.5 kilometer dengan disangga 2 tower sebagai penyangga kabel keretanya.
“Untuk saat ini masih dalam tahap pembahasan, termasuk tata letak stasiunnya,” terang Tomy.
Jika terealisasi, diperkirakan biaya untuk membangun kereta gantung ini membutuhkan biaya Rp 98 miliar untuk rute sepanjang 1 kilometer. Nilai itu cukup fantastis. Namun, itu kata Tomy bisa dipenuhi jika seluruh penduduk Kota Batu menjadi investornya.
”Itu sebabnya kami juga menembusi ke para kepala desa dan lurah untuk mensosialisasikan hal ini,” kata dia.
Nantinya, kereta kabel tersebut akan memiliki daya kecepatan sekitar 18 km/jam. Pembangunan kereta kabel diperkirakan memakan waktu sekitar 17 bulan. Prosesnya terbagi menjadi tiga tahap yakni persiapan prasarana terdiri dari desain, pekerjaan sipil, pembuatan stasiun dan pondasi selama delapan bulan.
Kedua tahap melengkapi sarana seperti melakukan pengadaan tower kabin, mesin kabel, pekerjaan teknik, bahan pendukung instalasi. Ketiga pemasangan kabin yang memerlukan waktu sekitar delapan bulan pengerjaan.
”Tentunya megaproyek ini akan membuat Kota Batu menjadi pionit kereta gantung pertama di Indonesia. ”Ini akan menjadi satu-satunya di Indonesia,” katanya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim