SURABAYA, Tugujatim.id – Salah satu penjaga penyeberangan rel kereta yang berada di kawasan Stasiun Tanggulangin mengungkapkan kronologi anjloknya lokomotif KA Pandalungan.
Heri, penjaga rel kereta yang menghubungan kampung Kalitengah sisi barat Stasiun Tanggulangin dengan Jalan Raya Tanggulangin mengatakan ada dentuman keras saat lokomotif KA Pandalungan anjlok. “Iya, ada bunyi keras pas jatuh (lokomotif anjlok),” katanya di lokasi kejadian, Emplasemen Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (14/1/2024).
Laki-laki paruh baya tersebut mengatakan bahwa lokomotif KA Pandalungan mulai anjlok sekitar pukul 07.30 WIB. “Jam 07.30 WIB. Keretanya jalan dari arah utara ke selatan itu pelan terus ada gerbong anjlok,” ujarnya.
Tak lama setelah itu, dia melihat lokomotif KA Pandalungan anjlok. Sementara seluruh gerbang masih berada di posisi rel. “Kepalanya (lokomotif) miring. Terus semua gerbongnya ditarik (evakuasi),” tuturnya.
Dia juga menuturkan bahwa tidak ada korban dalam peristiwa ini. Namun, seluruh penumpang sempat menumpuk di sekitar lokasi kejadian.
Akibat dari kecelakaan ini, sejumlah KA mengalami perubahan pola operasi perjalanan yakni KA Ranggajati (115) relasi Jember-Surabaya Gubeng-Cirebon, KA Logawa (211) relasi Jember-Surabaya Gubeng-Purwokerto, KA Sritanjung (241) relasi Ketapang-Surabaya Gubeng-Lempuyangan, KA Jayabaya (107) relasi Malang-Surabaya Gubeng-Pasarturi-Pasarsenen.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti