KEDIRI, Tugujatim.id – Melepas 65 wisudawan, owner LTE Cruise Kampung Inggris, Nur Haidi berpesan agar anak didiknya mampu menguasai soft skill dan hard skill ketika masuk ke dalam dunia kerja.
LTE Cruise Kampung Inggris membawa misi untuk menciptakan mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi mampu untuk bekerja dengan mengedepankan hard skill sehingga juga mampu untuk mengurangi jumlah pengangguran.
“Permasalahan saat ini adalah bukan bagaimana anak kita bisa mengurangi pengangguran atau bisa kerja, tapi bagaimana kita bisa memenuhi bursa kerja yang ada di dalam negeri maupun luar negeri,” kata Nur Haidi dalam sambutannya saat prosesi wisuda batch 12 dan 13, pada Sabtu (29/7/2023).
Menurutnya, kebanyakan fresh graduate sulit mendapat pekerjaan karena kurangnya pemahaman tentang kualifikasi yang dibutuhkan setiap industri. “Permasalahannya adalah kemampuan mereka masih belum sesuai dengan standar kualifikasi yang diminta oleh industri,” imbuhnya.
Belum lagi jika berhadapan dengan tingginya persaingan jobseeker. Sehingga menjadi tantangan bagi setiap orang ketika memasuki dunia kerja untuk bisa cakap tidak hanya kemampuan secara akademik, tetapi juga non-akademik.
“Lalu jumlah kebutuhan dan pencari kerja belum seimbang karena industri memiliki (kualifikasi) yang cukup tinggi tetapi kemampuan pencari kerja belum mencapai itu,” ucap pria yang akrab disapa Mr Andi itu.
Sebagai tenaga pendidik yang memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lulusan terbaik dengan kecakapan kerja mumpuni, Andi menekankan pada anak didiknya untuk tidak hanya menguasai bahasa Inggris, tapi juga pada kemampun soft skill dan hard skill lainnya yagh belum tentu bisa didapat saat menduduki bangku kuliah.
“Mungkin sebagian anak didik kami kemampuan bahasa Inggrisnya bagus, tapi bagaimana dengan ilmu pengetahuan lainnya? Oleh sebab itu di LTE empat bulan kuliah, empat bulan praktik,” ujarnya.
LTE Cruise Kampung Inggris tidak hanya menyalurkan mahasiswanya di hotel dalam negeri, namun pihaknya telah bekerja sama dengan hotel di sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, dan negara tetangga lainnya.
“Mereka akan diajak untuk menguasai kemampuan kompetensinya secara akademik di bangku kuliah tetapi juga praktek,” bebernya.
Dia berharap, tidak hanya mahasiswanya, tetapi juga para fresh graduate lainnya untuk terlebih dahulu menyeimbangkan soft skill dan hard skill sebelum masuk ke dunia kerja.
“Mereka akan kesulitan mencari pekerjaan karena sulit memenuhi standar yang dibutuhkan perusahaan,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti