JAMBI, Tugujatim.id – Ide dan inovasi dari para mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan posko XX di Kelurahan Kampung Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ini terbilang unik dan patut diteladani. Berkat mereka, kulit udang maupun kulit pisang yang dulunya dibuang begitu saja sebagai limbah oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah setempat, kini bisa disulap menjadi olahan makanan yang super lezat. Salah satunya yakni kerupuk Kudangsang.
Ya, bisa dibilang, banyak orang hanya mengira bagian dari udang yang bisa untuk dimanfaatkan hanyalah daging udangnya saja. Daging udang sering kali diolah menjadi kerupuk udang lalu kemudian dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Salah satu penghasil produksi udang di Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yakni Kelurahan Kampung Laut.
Kampung Laut merupakan sebuah kelurahan yang bersebelahan dengan laut dan mata pencaharian utama dari kampung ini adalah bersumber dari laut. Di Kampung laut banyak terdapat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan home industry yang bergerak di bidang pengolahan udang.
Di tempat tersebut, udang yang didapatkan dari hasil melaut akan diolah menjadi kerupuk udang, pilus udang, dan keletek udang. Namun ternyata pemanfaatan udang yang dijadikan sebagai olahan tersebut masih menghasilkan limbah yang sebenarnya bisa di olah kembali untuk dijadikan bahan dasar pembuatan makanan ringan.
Bermula dari sanalah, KKN Kebangsaan posko XX yang diikuti oleh 390 Mahasiswa yang berasal dari 43 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di seluruh Indonesia tahun ini diadakan di Provinsi Jambi. Sedangkan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan dari posko XX melihat banyak sekali pelaku home industry yang mengolah udang membuang limbah udang berupa kulit dan kepala udang ke laut.
“Hal ini tentu sangat tidak baik, selain merusak lingkungan dan menimbulkan bau yang tidak sedap, limbah yang di buang tersebut juga sama saja membuat masyarakat setempat kehilangan rezaki. Karena sebenarnya limbah tersebut masih bisa di olah,” ujar salah seorang Mahasiswa KKN Kebangsaan.
“Limbah periknanan adalah bagian yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh banyak orang. Hampir sekitar ¾ dari total berat ikan merupakan limbahnya,” sahut salah seorang mahasiswa yang lain.
Dari diskusi itulah,Posko XX Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan berinisiatif untuk mengolah kembali kulit udang yang semula tidak dimanfaatkan untuk menjadi kerupuk udang yang tidak kalah berpotensinya dari daging udang. Dibantu oleh ibu-ibu yang mempunyai home industry dan Tim Penyuluh Perikanan Kecamatan Kuala Jambi, akhirnya ide untuk mengolah limbah udang bisa terlaksana dengan baik.
“Kami merasa sangat terbantu dan kami jadi tahu bahwa kulit udang yang selalu kami buang ternyata masih punya nilai ekonomis. Terimakasih adik-adik KKN Kebangsaan yang sudah memberikan pengetahuannya kepada kami,” ujar salah seorang ibu pelaku usaha home industry.
”Berbicara tantang kandungan dari kulit udang, komponen utama dari kulit udang adalah kalsium karbonat, protein dan juga kitin yang tentunya sangat baik bagi tubuh manusia. Oleh karena itu, eksistensi kerupuk kulit udang sangat besar untuk di kembangkan. Mengingat ini adalah produk yang diciptakan dari limbah dan untuk bahan dasar sangat mudah di dapatkan,” sebut penyuluh Perikanan Kecamatan Kuala Jambi. (Ads)
Penulis: Anna Purwandani (mahasiwa Manajemen, Universitas Negeri Malang) & Ageng Rahmawan (mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Malang)