MALANG – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas memberikan pesan di perayaan kemerdekaan virtual Ikatan Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Malang, Jumat (14/8/2020).
Robikin menekankan bahwa rakyat Indonesia mempunyai dua mandat. Yakni, mandat di bidang keagamaan dan mandat di bidang kenegaraan.
“PMII harus memperteguh dua mandat itu, karena mandat inilah, lantas sesuai dengan Hubbul Wathon Minal Iman (cinta tanah air sebagian dari iman),” kata pria yang mengawali karir sebagai pengacara tersebut.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengkritisi naskah akademik dari RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang cenderung sekuler.

“Meski RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) sudah diubah menjadi RUU BPIP, tapi kami kurang setuju karena di naskah akademiknya masih ada kecenderungan sekuler, ini menyalahi bangsa kita sebagai bangsa yang nasionalis-religius,” katanya.
Robikin juga menyinggung soal spirit bagi para aktivis dalam menyikapi COVID-19. Menurut dia, anjuran jaga jarak, bisa diambil sisi positifnya yakni menjaga jarak dari kekuasaan yang menindas, menjaga jarak dari ekonomi yang menikam.
“Begitu juga dengan memakai masker, harus dimaknai sebagai mencegah dari menyebar hoax, fake news, dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir juga sejumlah tokoh alumni PMII yang memberi sambutan. Seperti, mantan Bupati Bondowoso Amin Said Husni yang juga Ketua IKA-PMII Jawa Timur, Nuruddin sebagai Ketua IKA-PMII Kota Malang, dan Hasanuddin Wahid (Sekjen DPP PKB).
“Sebagai warga pergerakan, kita harus memperbanyak amal shaleh, di manapun kita berada,” kata Cak Udin, panggilan akrab Hasanuddin Wahid. (Ads)